Ppmi mesir – Warga Bidara Cina Bertahan Saat Banjir: Banjir kembali melanda kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu malam, 6 Juli 2025. Genangan air mencapai ketinggian dua meter di beberapa titik. Namun, sebagian besar warga justru memilih tetap tinggal di rumah ketimbang mengungsi ke tempat aman.
Rizkia (22), warga setempat, menjelaskan bahwa warga merasa lelah harus terus mengangkat barang berat setiap kali banjir. Ia menyebut perpindahan lokasi juga membuat warga merasa repot.
“Yang pertama itu mereka pasti malas untuk mengangkat-angkat barang berat,” kata Rizkia. “Selain itu, mereka juga mager kalau harus pergi ke tempat lain.”
“Baca Juga: Banjir Rendam 54 RT di Jakarta Usai Hujan Deras“
Takut Kemalingan Jadi Alasan Kuat Bertahan di Rumah
Menurut Rizkia, alasan lain warga enggan mengungsi adalah kekhawatiran terhadap pencurian. Ia mencontohkan kejadian sebelumnya ketika beberapa rumah ditinggal pemiliknya dan malah kemalingan.
“Untuk meninggalkan rumah, yang pasti mereka takut kemalingan. Waktu itu pernah kejadian rumah kosong kemalingan,” tambahnya.
Pemerintah setempat telah menyiapkan Masjid Jami Al Abror sebagai tempat penampungan sementara. Namun, hanya sedikit warga yang memanfaatkan lokasi tersebut.
Kondisi Banjir Terkini: RT 10 dan RT 12 Masih Terendam
Pada pukul 22.00 WIB, kondisi banjir di kawasan tersebut belum sepenuhnya surut. Wilayah RT 10 dan RT 12 masih terendam air hingga dua meter. Sementara RT 13 sudah mulai menunjukkan tanda-tanda surut, meski belum sepenuhnya kering.
“Untuk wilayah RT 10 dan RT 12, air masih tinggi sekali,” ujar Rizkia. “Di RT 13 sudah mulai surut sedikit.”
Warga Sebut Banjir Akibat Kiriman dari Bogor dan Depok
Rizkia menambahkan bahwa banjir kali ini bukan hanya akibat hujan lokal. Luapan Kali Ciliwung yang menerima kiriman air dari Bogor dan Depok menjadi penyebab utama genangan.
“Kalau cuma hujan di Jakarta, biasanya enggak sampai setinggi ini,” katanya. “Tapi kalau air kiriman dari Bogor dan Depok datang, baru banjir besar terjadi.”
Harapan Warga: Pemerintah Perlu Bertindak Nyata
Rizkia berharap pemerintah dapat mencari solusi konkret agar banjir tidak lagi terjadi. Ia menekankan dampak buruk dari banjir, baik secara fisik maupun kerugian materi.
“Setelah banjir, warga harus bersihkan rumah yang penuh lumpur,” jelasnya. “Capek, rugi juga secara material. Kami harap ada solusi agar tidak banjir lagi.”
“Baca Juga: Notaris Ditemukan Tewas di Citarum, 3 Tersangka Ditangkap“