Ppmi mesir – Bermain video game telah menjadi hobi yang populer di berbagai kalangan usia. Game menawarkan berbagai hasil imajinasi menarik dari para developer, disertai dengan gameplay yang seru dan mendebarkan.
Namun, dalam beberapa waktu terakhir, komunitas gamer mulai sering membahas dan mengkritik elemen inklusivitas dalam video game, yaitu pengakuan terhadap keberagaman. Beberapa developer dan publisher semakin sering menyertakan unsur inklusivitas dalam game mereka. Meskipun demikian, menurut sebuah survei, banyak gamer ternyata tidak peduli dengan hal tersebut.
Banyak Gamer Tidak Peduli dengan Inklusivitas dalam Video Game
Akun Twitter X bernama @StutteringCraig mengadakan sebuah polling untuk mengetahui pandangan orang-orang mengenai seberapa penting elemen inklusivitas dalam video game.
“Baca juga: Mantan Developer Halo Beri Peringatan untuk Jauhi Halo Studios”
Pada saat artikel ini ditulis (14/10), dari 9.952 orang yang mengikuti polling tersebut, 97,4% atau sekitar 9.695 orang menyatakan bahwa mereka tidak peduli dengan elemen inklusivitas dalam game. Hanya 2,6% atau sekitar 258 orang yang menganggap bahwa inklusivitas dalam game itu penting.
Sebuah polling serupa juga diadakan oleh akun Twitter X @Pirat_Nation. Dari 19.321 orang yang mengikuti polling ini, 91,1% atau sekitar 17.601 orang memilih tidak peduli dengan inklusivitas dalam game, sedangkan 8,9% atau 1.719 orang menjawab bahwa mereka peduli.
Kritik Gamer Terhadap Inklusivitas
Hasil dari kedua polling ini menunjukkan bahwa sebagian besar gamer tidak menganggap inklusivitas sebagai hal yang penting dalam video game. Banyak gamer mengkritik dan memprotes bagaimana developer dan publisher terkesan “memaksakan” inklusivitas dalam game mereka.
Sebagian dari mereka berpendapat bahwa industri game sebaiknya lebih fokus pada kreativitas dalam membuat game. Ketimbang harus menyelipkan elemen inklusivitas yang sering kali dianggap sebagai bagian dari agenda kelompok tertentu. Gamer berharap agar developer lebih memperhatikan kualitas gameplay dan pengalaman bermain daripada memasukkan unsur-unsur yang dirasa kurang relevan dengan dunia game.
Video Game dan Tanggapan Terhadap Inklusivitas
Kritikan dari komunitas gamer terhadap inklusivitas dalam video game menunjukkan bahwa mereka merasa elemen ini terkadang dipaksakan oleh para developer dan publisher. Banyak yang berpendapat bahwa unsur inklusivitas sering kali dimasukkan bukan untuk meningkatkan kualitas cerita atau gameplay. Melainkan untuk menyenangkan kelompok tertentu atau mengikuti tren sosial.
“Simak juga: Benny Laos Calon Gubernur Maluku Utara, Tewas dalam Ledakan”
Gamer sering menyuarakan bahwa fokus utama dalam pembuatan video game seharusnya adalah pada kualitas cerita. Mekanika permainan yang inovatif, dan pengalaman bermain yang mendalam. Mereka ingin pengembang lebih mengutamakan kreativitas dan kebebasan dalam menciptakan dunia game yang orisinal daripada memasukkan unsur-unsur inklusivitas yang dianggap tidak relevan dengan konteks game itu sendiri.