Ppmi mesir – Presiden AS Donald Trump menelepon Presiden China Xi Jinping pada Kamis, 5 Juni 2025.
Percakapan tersebut berlangsung sekitar satu setengah jam dan berjalan dengan suasana positif.
Trump menyebutkan bahwa pembicaraan ini membuka peluang kerja sama lebih lanjut di bidang perdagangan.
“Pertemuan lanjutan antar tim negosiator dari kedua negara akan segera digelar,” tulis Trump di Truth Social.
“Baca Juga: Galaxy A36 5G, HP Stylish dan Canggih untuk Gen Z Aktif“
Sinyal Damai Buat Pasar Merespons Positif
Pasar finansial memberikan reaksi positif setelah mengetahui nada pembicaraan Trump dan Xi cenderung damai.
Analis Patrick O’Hare dari Briefing.com menyebut pasar merespons optimistis terhadap nada mendamaikan dalam panggilan itu.
Selama ini, ketegangan dagang AS-China kerap menimbulkan keresahan di pasar global.
Harapan Munculnya Aksi Nyata
Fawad Razaqzada dari City Index menilai bahwa komunikasi langsung ini memberikan harapan akan meredanya konflik.
Namun, ia mengingatkan bahwa percakapan tersebut harus ditindaklanjuti dengan langkah nyata.
Menurutnya, tanpa aksi lanjutan, harapan hanya akan menjadi wacana sesaat tanpa dampak strategis.
Tarif Impor Jadi Isu Krusial
Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump kembali memberlakukan tarif impor besar-besaran ke berbagai negara, termasuk China.
Pemerintah AS kini mengenakan tarif sebesar 10 persen untuk sebagian besar produk impor asal China.
Langkah ini menjadi pemicu utama ketegangan antara dua kekuatan ekonomi dunia.
Kebijakan Suku Bunga Berbeda Picu Pergerakan Mata Uang
Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga simpanan utama menjadi dua persen.
Ini menjadi pemangkasan kedelapan sejak Juni tahun lalu.
Presiden ECB Christine Lagarde menyatakan bahwa siklus pemangkasan suku bunga segera berakhir.
Pernyataan ini mendorong penguatan euro terhadap dolar meskipun indeks saham Eropa ditutup bervariasi.
The Fed Masih Tahan Suku Bunga
Di sisi lain, Federal Reserve di AS masih mempertahankan suku bunga.
Langkah Trump menaikkan tarif diperkirakan berpotensi menimbulkan inflasi tambahan di AS.
Investor kini menunggu data penggajian terbaru untuk melihat arah kebijakan selanjutnya dari The Fed.
“Baca Juga: Israel Gempur Gaza saat Idul Adha, 17 Warga Tewas“
Data Ekonomi Campur Aduk, Pasar Menanti Arah Kebijakan
Laporan ADP menunjukkan sektor swasta hanya menambah 37.000 pekerjaan selama Mei 2025.
Angka ini turun drastis dibanding bulan sebelumnya.
Selain itu, survei menunjukkan kontraksi di sektor jasa untuk pertama kalinya sejak Juni 2024.
Kondisi ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dua kali hingga akhir tahun.