Trump Ejek Putin, Picu Ketegangan Perang Dunia III

Ppmi mesir – Donald Trump melontarkan kritik keras kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia menyebut Putin “gila” dalam unggahannya di Truth Social pada Minggu, 25 Mei 2025. Pernyataan ini merujuk pada serangan udara Rusia ke Ukraina yang menewaskan 13 orang.

“Baca Juga: Alasan Visa Haji Furoda 2025 Gagal Terbit, DPR Angkat Suara

Trump menegaskan bahwa dirinya telah mencegah bencana besar saat masih menjabat. “Jika bukan karena saya, banyak hal buruk sudah terjadi pada Rusia,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa Putin sedang “bermain api” dan memperingatkan potensi dampak dari tindakan Rusia.

Medvedev Balas Trump dengan Ancaman Perang Dunia III

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menanggapi pernyataan Trump dengan tegas. Kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Medvedev memperingatkan soal bahaya besar.

“Saya hanya tahu satu hal yang benar-benar buruk—Perang Dunia III. Saya harap Trump memahaminya!” kata Medvedev. Pernyataannya memicu reaksi keras dari kalangan pejabat Amerika.

AS Kecam Peringatan Medvedev Soal Perang Dunia

Keith Kellogg, utusan Amerika Serikat untuk Ukraina, mengecam komentar Medvedev. Ia menyebut ancaman Perang Dunia III sebagai komentar sembrono yang tidak pantas dari negara besar.

“Trump sedang berupaya menghentikan perang dan mendorong gencatan senjata,” tulis Kellogg di platform X. Ia juga mengungkap bahwa pihaknya masih menunggu dokumen resmi dari Rusia terkait rencana gencatan senjata.

Diplomasi Diam-Diam Tetap Berjalan

Meski tensi meningkat, jalur diplomasi tetap terbuka. Pada Rabu, 29 Mei 2025, dua pejabat Kedutaan Besar AS menghadiri forum keamanan internasional di Moskwa. Ini menjadi kehadiran resmi pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

Pejabat yang hadir adalah Eric Jordan dan Jeremy Ventuso dari Kedubes AS. Presiden Putin membuka forum dengan menegaskan bahwa sikap Rusia terhadap keamanan dan Ukraina belum berubah.

“Baca Juga: Desa di Swiss Terkubur Longsor Gletser Akibat Iklim

Pengamat Politik Nilai Kehadiran AS Sebagai Sinyal Positif

Sam Greene dari King’s College London menilai kehadiran AS di forum tersebut sebagai pertanda baik. Ia menyebut bahwa Washington masih menunjukkan minat untuk menormalkan hubungan dengan Moskwa.

Meskipun kata-kata tajam terus beredar di publik, interaksi diplomatik tetap berlangsung. Situasi ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perundingan dan deeskalasi konflik di tengah ketegangan geopolitik global.