Ppmi mesir – Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 120 warga Palestina di Jalur Gaza pada Kamis (15/5/2025). Tim penyelamat Palestina mencatat jumlah korban terus bertambah seiring pencarian di bawah reruntuhan. Kondisi kemanusiaan memburuk setelah satu-satunya rumah sakit yang melayani pasien jantung dan kanker tidak lagi berfungsi. Fasilitas itu rusak berat akibat serangan sebelumnya pada Selasa dan kini tak bisa diakses.
“Baca Juga: 8 Fitur Rahasia Google Maps yang Jarang Digunakan“
Maher Ghanem, warga Gaza yang terluka di Deir al-Balah, berharap perang segera berakhir. Ia meminta lembaga internasional ikut menghentikan kekerasan yang terus berlangsung. Rekaman video menunjukkan bangunan rata dengan tanah dan puing-puing berserakan di seluruh lokasi serangan.
Trump Usulkan Gaza Jadi Zona Bebas AS, Hamas Menolak
Presiden AS Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial dalam lawatannya ke Timur Tengah. Ia mengusulkan agar Gaza diambil alih AS dan dijadikan “zona kebebasan”. Trump ingin menjadikan Gaza seperti “Riviera Timur Tengah”.
Kelompok Hamas langsung menolak usulan tersebut. Pejabat senior Hamas, Basem Naim, menegaskan bahwa Gaza adalah bagian dari Palestina dan bukan barang dagangan. Naim menambahkan bahwa bantuan kemanusiaan harus masuk sebagai hak dasar warga Gaza.
Bantuan Kemanusiaan Masih Tertahan di Perbatasan
Distribusi bantuan ke Gaza belum berjalan sejak 2 Maret 2025. Israel berdalih bahwa blokade bertujuan menekan Hamas agar membebaskan sandera. Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS mengaku siap menyalurkan bantuan akhir bulan ini. Namun, PBB menolak terlibat karena rencana itu tidak memenuhi prinsip netralitas dan independensi.
Juru bicara PBB, Farhan Haq, menyebut lembaganya terbuka terhadap pendekatan lain yang menjamin akses dan keselamatan. Sementara itu, Menlu AS Marco Rubio menyatakan pemerintah AS masih mengevaluasi opsi terbaik untuk menyalurkan bantuan secara aman.
“Baca Juga: Update Perundingan Damai Ukraina-Rusia di Turkiye“
Kekerasan Meluas ke Tepi Barat, Israel Bunuh Lima Warga
Ketegangan meningkat di Tepi Barat menyusul tewasnya seorang perempuan Israel hamil dalam serangan di wilayah tersebut. Militer Israel membalas dengan serangan di desa Tammun yang menewaskan lima warga Palestina. Serangan itu disebut menyasar lokasi perencanaan aksi kekerasan.
PBB memperkirakan 70 persen wilayah Gaza kini berada dalam zona evakuasi. Pelapor khusus PBB untuk Palestina, Francesca Albanese, mengecam serangan Israel yang disebutnya sebagai “pembunuhan terhadap sisa-sisa kemanusiaan”.