Rusia Targetkan Wilayah Industri Ukraina dalam Serangan Baru

Ppmi mesir – Pemerintah Rusia mengonfirmasi rencana serangan ke wilayah industri Dnipropetrovsk, Ukraina timur, pada Minggu (8/6/2025). Ini menjadi kali pertama Moskwa menargetkan kawasan tersebut sejak invasi dimulai tiga tahun lalu.

“Baca Juga: Maling Gasak Uang dan Emas saat Warga Sholat Idul Adha

Serangan ke Dnipropetrovsk Jadi Langkah Eskalasi

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pasukan tank mereka telah mencapai perbatasan barat Republik Rakyat Donetsk. Mereka kini terus bergerak menuju Dnipropetrovsk, wilayah strategis yang belum pernah tersentuh serangan darat Rusia secara langsung.

Wilayah ini bukan termasuk dari lima provinsi Ukraina yang diklaim Rusia, namun memiliki industri dan tambang penting. Bila direbut, wilayah ini bisa memperparah krisis ekonomi dan militer Ukraina.

Dampak Serangan terhadap Warga dan Infrastruktur

Sebelum perang meletus, Dnipropetrovsk dihuni sekitar tiga juta penduduk. Kota utamanya, Dnipro, memiliki satu juta jiwa dan menjadi pusat industri penting bagi Ukraina.

Serangan ke wilayah ini memicu kekhawatiran baru karena sebelumnya tergolong aman dari pertempuran langsung. Tentara Ukraina mengungkap bahwa medan datar Dnipropetrovsk mempermudah pergerakan pasukan Rusia.

Tuntutan Damai yang Ditolak Kyiv

Upaya diplomatik terakhir berlangsung di Istanbul pada pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Rusia meminta Ukraina menarik pasukan dari garis depan. Moskwa juga menuntut penghentian dukungan militer dari Barat dan menolak gencatan senjata tanpa syarat.

Rusia tetap mendesak agar Kyiv mengakui wilayah Donetsk, Kherson, Lugansk, dan Zaporizhzhia sebagai bagian dari Rusia. Ukraina menolak keras permintaan tersebut dan menegaskan tidak akan melepaskan wilayah kedaulatannya.

Kota Dnipro Pernah Jadi Target Rudal Eksperimental

Dnipro sebelumnya menjadi sasaran uji coba rudal Rusia. Pada akhir 2024, Moskwa meluncurkan rudal Oreshnik dan mengklaim berhasil menghancurkan fasilitas aeronautika di kota tersebut. Hingga kini, Ukraina belum merespons klaim tersebut secara resmi.

“Baca Juga: Trump Hubungi Xi Jinping, Ini Hasil Pembicaraannya

Kondisi Terkini dan Korban Jiwa

Otoritas lokal Ukraina melaporkan satu korban jiwa pada hari yang sama ketika Rusia mengumumkan rencana serangan baru. Serangan terjadi di sebuah desa dekat garis depan Dnipropetrovsk.

Pertempuran ini menambah deretan kehancuran yang telah terjadi selama tiga tahun invasi. Puluhan ribu warga tewas dan jutaan lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.