Rusia Serang Ukraina Pakai 479 Drone di 10 Wilayah

Ppmi mesir – Angkatan Udara Ukraina mengumumkan bahwa Rusia meluncurkan 479 drone dalam satu malam pada Senin (9/6/2025). Drone tersebut menyerang 10 wilayah di berbagai penjuru Ukraina secara bersamaan. Serangan ini disebut sebagai yang terbesar sepanjang tahun.

“Baca Juga: Kapal Nikel JKW dan Iriana di Raja Ampat Bikin Heboh

Pernyataan resmi menyebut serangan terjadi semalam dan menyebabkan kerusakan di beberapa lokasi. Meski begitu, tidak ada laporan korban jiwa atau korban massal.

Wali Kota Rivne, Oleksandr Tretyak, menyebut serangan itu sebagai yang paling parah sejak awal invasi Rusia. Rivne terletak di Ukraina bagian barat, jauh dari garis depan.

Ukraina Cegat 460 Drone dan 19 Rudal Rusia

Meski diserang dalam skala besar, Angkatan Udara Ukraina mengklaim berhasil mencegat 460 dari 479 drone. Selain itu, pasukan pertahanan juga menembak jatuh 19 dari 20 rudal yang ditembakkan Rusia semalam.

Sistem pertahanan udara Ukraina masih mampu merespons serangan dengan cepat. Namun, banyak warga Ukraina mulai meragukan daya tahan sistem pertahanan jika intensitas serangan meningkat.

Rusia Tolak Gencatan Senjata dan Terus Gempur

Serangan ini datang saat banyak negara mendesak gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Namun, Moskwa menolak ajakan damai dan memilih melanjutkan invasi. Kyiv menyebut tindakan Rusia sebagai bukti bahwa Moskwa tidak serius berunding.

Pemerintah Ukraina menyatakan bahwa Rusia justru memperkuat serangan dalam beberapa minggu terakhir. Serangan ini menimbulkan tekanan baru terhadap infrastruktur dan pasokan energi Ukraina.

Ukraina Balas Serang Pabrik Drone Rusia

Ukraina juga meluncurkan serangan balasan ke wilayah Rusia pada malam yang sama. Serangan itu menyasar pabrik elektronik yang memproduksi suku cadang untuk drone militer Rusia.

Pihak Rusia mengakui adanya serangan tersebut. Mereka mengonfirmasi bahwa pabrik tersebut harus menghentikan operasi sementara akibat kerusakan.

Sistem Pertahanan Udara Ukraina Diuji Serius

Dengan meningkatnya frekuensi serangan udara Rusia, Ukraina kini menghadapi tantangan berat. Serangan besar seperti ini menuntut kesiapan lebih tinggi dari sistem pertahanan udara.

Para pengamat militer menyebut serangan ini sebagai tes serius bagi kemampuan militer Ukraina. Jika Rusia terus meluncurkan drone dan rudal dalam jumlah besar, pertahanan Ukraina bisa kewalahan.

Kekhawatiran Tumbuh di Kyiv dan Barat

Pemerintah Ukraina khawatir bahwa dunia akan menilai konflik ini mulai jenuh. Mereka meminta negara-negara Barat terus mendukung pertahanan Ukraina.

Kyiv juga mendesak agar negara sekutu mengirimkan lebih banyak sistem pertahanan udara. Bantuan senjata canggih dinilai sangat dibutuhkan untuk mempertahankan wilayah Ukraina.

“Baca Juga: Istri Sewa Pembunuh Bayaran, Bunuh Suami Saat Bulan Madu

Invasi Memasuki Tahun Ketiga, Ketegangan Meningkat

Perang Rusia-Ukraina kini memasuki tahun ketiga. Dalam periode ini, kedua negara terus meningkatkan intensitas serangan. Rusia mengandalkan drone dan rudal, sementara Ukraina mulai mengembangkan serangan balasan terarah.

Meskipun ada tekanan internasional, belum ada tanda-tanda bahwa konflik akan segera berakhir. Baik Rusia maupun Ukraina masih menunjukkan tekad untuk bertahan dan menyerang balik.