Ppmi mesir – Razman Nasution Bicara Tentang Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmat Idnal, berperan dalam pengungkapan kasus pemerasan terhadap anak bos Prodia senilai Rp20 miliar. Kasus ini menyeret mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro. Praktisi hukum, Razman Arif Nasution, mengungkapkan peran Kapolres dalam menegakkan hukum secara tegas.

Dalam program Rakyat Bersuara di iNews TV pada Selasa, 4 Februari 2025, Razman menjelaskan bahwa Ade Rahmat menolak segala bentuk kompromi dalam kasus ini. Kapolres menegaskan pentingnya menuntaskan pemberkasan kasus hingga ke Kejaksaan. Menurutnya, kasus ini menyangkut nyawa manusia sehingga tidak boleh ada toleransi terhadap pelanggaran hukum.

Kapolres Jaksel Tolak Suap Rp400 Juta dan Usulkan Pencopotan AKBP Bintor

Razman juga mengungkapkan bahwa Ade Rahmat pernah menerima tawaran uang sebesar Rp400 juta. Uang itu bertujuan untuk memperlambat penanganan kasus pembunuhan dan pelecehan yang dilakukan oleh anak bos Prodia, Arif Nugroho. Namun, Kapolres menolak tawaran tersebut dan memilih menindaklanjuti kasus sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Selain itu, Ade Rahmat mengakui bahwa dirinya mengusulkan pencopotan AKBP Bintoro dari jabatannya. Menurut Razman, Kapolres menyampaikan hal tersebut langsung kepadanya. “Saya orang yang mengusulkan agar AKBP Bintoro dipindahkan atau dicopot. Pimpinan kemudian menyetujui usulan itu,” kata Ade Rahmat, seperti ditirukan oleh Razman.

Razman Nasution Ungkap Kapolres Jaksel yang Minta AKBP Bintoro Dicopot

Kapolres menilai ada indikasi intervensi dalam penanganan kasus ini. Oleh karena itu, ia meminta agar AKBP Bintoro digantikan. Pihak kepolisian kemudian menunjuk AKBP Gogo Galesung sebagai penggantinya di Polres Metro Jakarta Selatan.

Razman juga menyebut bahwa setelah pergantian tersebut, upaya transaksi serupa masih terjadi dalam proses penanganan kasus. Namun, Kapolres tetap berpegang pada prinsipnya untuk menolak segala bentuk suap atau transaksi yang bertujuan menghambat keadilan.

Sikap tegas Ade Rahmat dalam menangani kasus ini menunjukkan komitmen kepolisian dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Pihak berwenang terus berupaya mengusut tuntas kasus pemerasan ini hingga mencapai keputusan hukum yang adil.