Ppmi mesir – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyindir kemarahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas serangan rudal ke rumah sakit di Israel. Araghchi menganggap reaksi Netanyahu sangat menggelikan karena Israel sebelumnya telah menyerang fasilitas serupa di Gaza.
“Baca Juga: 2 Pekerja Ditemukan Tewas di Kebun Sawit, Polisi Selidiki Utang“
Ia menyampaikan pernyataan itu saat menghadiri forum di Jenewa, Swiss, pada Jumat (21/6/2025). Menurut Araghchi, tindakan Israel terhadap Palestina jauh lebih parah dibanding insiden rudal di RS Soroka.
“Rezim yang mengebom rumah sakit di Gaza sekarang justru meratap. Itu sangat menggelikan,” ujar Araghchi. Ia menambahkan bahwa pasukan Israel bahkan menyerbu rumah sakit dan menembak pasien.
Netanyahu Geram atas Serangan ke RS Soroka
Netanyahu mengecam keras serangan rudal Iran ke RS Soroka Medical Center di Beersheba, Israel selatan, pada Kamis (19/6/2025). Rudal tersebut menyebabkan ledakan besar dan menghancurkan sebagian fasilitas lama.
Dalam pernyataannya, Netanyahu berjanji akan membalas serangan tersebut. “Kami akan menuntut harga penuh dari para tiran di Teheran,” ucapnya tegas.
Menurut data dari rumah sakit, serangan itu melukai 240 orang, dengan empat korban mengalami luka serius. Ledakan terjadi sesaat setelah sirene serangan udara berbunyi, menurut kesaksian dua dokter kepada Associated Press.
Iran Tegaskan Target Utama Adalah Pangkalan Militer
Pemerintah Iran menjelaskan bahwa serangan rudal mereka bukan ditujukan langsung ke RS Soroka. Kantor berita IRNA menyatakan bahwa target utama mereka adalah fasilitas militer dan intelijen yang berada di dekat rumah sakit.
Target utama serangan yaitu Pangkalan Komando dan Intelijen Angkatan Darat Israel (IDF C4I) dan Kamp Intelijen di Taman Teknologi Gav-Yam. Lokasi ini hanya berjarak beberapa ratus meter dari RS Soroka.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) juga mengonfirmasi hal tersebut. Mereka menyebut serangan rudal dilakukan secara presisi untuk menghantam pusat kendali militer Israel.
“Pusat komando dan intelijen rezim yang terletak dekat rumah sakit menjadi sasaran rudal berpemandu,” tulis pernyataan resmi IRGC seperti dilansir AFP.
“Baca Juga: Teori Pizza Pentagon Kembali Muncul Jelang Serangan Israel“
Soroka Sementara Hanya Terima Pasien Gawat Darurat
Akibat serangan tersebut, RS Soroka menutup layanannya untuk pasien umum. Rumah sakit hanya melayani kasus yang mengancam nyawa.
Gedung bedah lama yang menjadi titik terdampak utama telah dievakuasi sebelum serangan. Meski demikian, dampak ledakan tetap membuat rumah sakit lumpuh sementara.
Soroka Medical Center merupakan salah satu rumah sakit terbesar di wilayah selatan Israel. Fasilitas ini memiliki lebih dari 1.000 tempat tidur dan melayani sekitar satu juta warga.