Ppmi mesir – Lee Jae-myung (61) resmi menjabat sebagai Presiden ke-14 Korea Selatan. Ia menang dalam pemilu pada Selasa, 3 Juni 2025, dengan meraih lebih dari 49 persen suara. Lee mengalahkan pesaing konservatif dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP), Kim Moon-soo.
“Baca Juga: Pemerintah dan Polri Awasi Ketat Truk ODOL di Jalan Raya“
Kemenangan ini menandai akhir dari kekacauan politik usai pemakzulan Presiden sebelumnya, Yoon Suk-yeol. Komisi Pemilihan Umum langsung mengesahkan hasil pemilu pada Rabu pagi, 4 Juni 2025.
Lee Berperan Besar dalam Pemakzulan Presiden Yoon
Lee menjadi tokoh kunci dalam pemakzulan Yoon Suk-yeol. Saat menjabat Ketua Partai Demokrat, ia memerintahkan anggota partainya untuk menolak dekrit darurat militer yang dikeluarkan Yoon.
Majelis Nasional pun membatalkan dekrit tersebut. Akhirnya, Yoon lengser dan Lee menjadi pemimpin baru Korea Selatan.
Tuduhan Korupsi Bayangi Awal Kepemimpinan Lee
Meskipun terpilih sebagai presiden, Lee tetap menghadapi banyak tuduhan hukum. Ia sedang menjalani proses pengadilan atas tuduhan korupsi, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan dalam proyek pengembangan lahan tahun 2023.
Kasus ini berpotensi mengguncang fondasi politik Lee dan mengancam jabatannya. Beberapa pihak menyebut perkara ini bisa menghancurkan karier politiknya.
Pernyataan Palsu Saat Debat Jadi Sorotan
Lee juga dituduh menyampaikan pernyataan palsu saat debat kampanye presiden tahun 2021. Saat itu, ia menyangkal mengenal Kim Moon-ki, sosok penting dalam skandal korupsi lahan yang telah bunuh diri beberapa hari sebelumnya.
Pada November 2024, pengadilan menjatuhkan hukuman satu tahun penjara yang ditangguhkan kepada Lee. Namun, putusan itu sempat dibatalkan oleh pengadilan banding. Mahkamah Agung Korea Selatan akhirnya membatalkan pembebasan tersebut, sehingga proses hukum masih berlanjut.
Lee Terluka Akibat Serangan Saat Kunjungan Publik
Ancaman terhadap keselamatan Lee terjadi pada Januari 2024. Saat berkunjung ke lokasi proyek bandara di Busan, seorang pria menusuk lehernya. Serangan itu membuat Lee menjalani operasi besar, meskipun nyawanya selamat.
Penyerang mengaku ingin menggagalkan ambisi Lee menjadi presiden. Ia pun dijatuhi hukuman penjara selama 15 tahun.
Kampanye Dijalankan di Tengah Ancaman Keamanan
Selama kampanye pemilu 2025, Lee menerima pengamanan ketat. Ia mengenakan rompi antipeluru dan dikelilingi tim pengawal. Bahkan, ia juga dilindungi kaca antipeluru saat berbicara di depan umum.
Tindakan pengamanan ini muncul karena kekhawatiran publik terhadap keselamatannya meningkat setelah insiden penikaman.
“Baca Juga: Gajah Liar Masuk Toko dan Ambil Camilan di Thailand“
Perpecahan Politik Memburuk di Tengah Kemenangan Lee
Sebuah survei pada Desember 2023 dari surat kabar Hankyoreh menunjukkan lebih dari 50 persen responden merasa politik Korea Selatan semakin terpecah. Banyak pihak menilai Lee ikut memperburuk keadaan.
Selama masa pemerintahan Yoon, Lee kerap menghalangi kebijakan pemerintah. Ia dianggap membuat Yoon tidak berdaya dalam menjalankan programnya.