Kapal Selam AS Hilang 100 Tahun Ditemukan di Laut Filipina

Ppmi mesir – Sejumlah ilmuwan berhasil menemukan dan merekam gambar kapal selam USS F-1 yang tenggelam lebih dari 100 tahun lalu. Mereka menemukan kapal selam itu di dasar laut San Diego, Amerika Serikat.

“Baca Juga: Ledakan SPBU Yogya Lukai 7 Orang, Polisi Lakukan Olah TKP

Kecelakaan Tragis pada Tahun 1917

USS F-1 tenggelam setelah bertabrakan dengan kapal USS F-3 pada 17 Desember 1917. Tabrakan terjadi saat latihan di permukaan laut menjelang Natal. Kapal tenggelam hanya dalam waktu 10 detik. Dari 24 awak kapal, hanya lima yang berhasil selamat.

Penemuan Pertama oleh Angkatan Laut pada 1972

Pada 1972, kapal selam tersebut pertama kali ditemukan secara tidak sengaja. Saat itu, Angkatan Laut AS sedang mencari jet tempur yang jatuh. Kini, peneliti berhasil merekam citra beresolusi tinggi dari bangkai kapal selam.

Teknologi Alvin dan Sentry Dukung Misi Penyelaman

Peneliti dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) menggunakan dua alat canggih untuk eksplorasi. Mereka memakai wahana selam berawak Alvin dan wahana bawah air otonom Sentry. Penyelaman dilakukan hingga kedalaman 1.300 kaki di bawah laut Pasifik.

Kolaborasi Antarlembaga AS

Misi ini melibatkan banyak pihak. Tim dari WHOI bekerja sama dengan Angkatan Laut AS, NHHC, ONR, dan NSF. Setelah memastikan lokasi aman, mereka melakukan pengambilan gambar dari berbagai sudut.

Pembuatan Model 3D Kapal Selam

Tim peneliti berhasil membuat model tiga dimensi dari bangkai USS F-1. Kamera Alvin dan sonar Sentry digunakan untuk membuat pemetaan dan gambar detail kapal. Gambar-gambar ini merekam kondisi kapal dan ekosistem laut di sekitarnya.

Eksplorasi Tambahan ke Pesawat Jatuh

Selain menyelam ke USS F-1, tim juga menyurvei bangkai pesawat militer AS yang jatuh tahun 1950. Pesawat tersebut terletak di lokasi yang tidak jauh dari USS F-1. Mereka juga menggunakan kamera dan sonar untuk dokumentasi.

Penyelaman Bernilai Historis dan Emosional

Bruce Strickrott dari WHOI menyebut penyelaman ini sebagai kehormatan besar. Ia merasa bangga bisa mengunjungi situs bersejarah bersama timnya. Misi ini juga menjadi latihan penting bagi pilot selam yang sedang menjalani pelatihan.

Upacara Peringatan di Lokasi Penemuan

Setelah misi selesai, tim menggelar upacara penghormatan di kapal Atlantis. Mereka membacakan nama-nama korban dan membunyikan lonceng untuk mengenang para awak yang gugur.

“Baca Juga: Rudal Houthi Tembus Israel, Sirene Peringatan Menggema

Peneliti Tekankan Nilai Kemanusiaan

Arkeolog NHHC Brad Krueger menekankan pentingnya aspek manusia dalam sejarah dan arkeologi. Ia menyebut, penyebutan nama-nama korban sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka dalam sejarah militer AS.