Iran Ancam Balas Serangan, Pangkalan AS Jadi Target

Ppmi mesir – Iran menyatakan kesiapan untuk menyerang pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Ancaman ini disampaikan setelah AS membombardir tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu dini hari, 22 Juni 2025.

“Baca Juga: Wanita Gresik Kehilangan Rp145 Juta akibat Ganjal ATM

Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, menyebut semua pangkalan yang digunakan AS akan dianggap sebagai target. “Setiap negara yang menyediakan fasilitas untuk AS guna menyerang Iran akan kami anggap sebagai sasaran sah,” ujar Velayati dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita IRNA.

AS Serang Tiga Fasilitas Nuklir Iran

Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa militer AS telah meluncurkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir strategis milik Iran. Serangan ini terjadi Sabtu malam waktu AS atau Minggu pagi waktu Indonesia.

Trump menyebut tiga lokasi sasaran tersebut adalah Natanz, Fordo, dan Isfahan. Natanz sebelumnya menjadi target serangan Israel pada 13 Juni 2025 lalu, yang juga menandai dimulainya perang Iran-Israel selama sepekan terakhir.

Trump mengklaim pasukannya berhasil menggagalkan potensi penggunaan bom nuklir Iran. “Kami merebut bom langsung dari tangan mereka, dan mereka akan menggunakannya jika bisa,” ujar Trump lewat media sosial.

Fordo dan Isfahan Jadi Fokus Serangan Berat

Presiden Trump menyampaikan bahwa Fordo, sebuah fasilitas bawah tanah dengan penjagaan ketat, menjadi titik berat serangan udara. AS menjatuhkan bom dalam jumlah besar di lokasi tersebut.

Isfahan juga menjadi target penting karena diduga menjadi tempat penyimpanan uranium Iran yang sudah diperkaya mendekati level senjata. AS menilai dua lokasi ini punya peran besar dalam program nuklir Iran.

Pentagon Klaim Program Nuklir Iran Lumpuh

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyebut serangan udara tersebut berhasil menghancurkan sebagian besar infrastruktur program nuklir Iran. Ia menegaskan bahwa serangan ini tidak menargetkan rakyat maupun pasukan militer Iran.

“Tujuan kami hanya menghancurkan kapasitas nuklir, bukan menggulingkan rezim atau menyerang warga sipil,” kata Hegseth saat konferensi pers.

Jenderal AS Sebut Kerusakan di Tiga Lokasi Parah

Jenderal Dan Caine menambahkan bahwa tim militer masih menilai tingkat kehancuran akibat serangan tersebut. Namun, laporan awal menyebutkan bahwa ketiga lokasi mengalami kerusakan besar.

“Penilaian awal menunjukkan ketiga fasilitas mengalami kerusakan parah. Kami masih menunggu laporan akhir dari tim di lapangan,” jelas Jenderal Caine.

Dunia Internasional Cemas Akan Konflik Luas

Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran memicu kekhawatiran global. Banyak pihak memperingatkan potensi meluasnya konflik di kawasan Timur Tengah.

Serangan ini muncul setelah gagal tercapainya kesepakatan dalam negosiasi nuklir antara Iran dan AS. Presiden Trump mengklaim bahwa Iran tidak bernegosiasi dengan itikad baik dan memilih jalan konfrontasi.

“Baca Juga: Wapres AS Tegaskan Serangan Hanya Targetkan Nuklir Iran

Kesimpulan

Serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran memicu reaksi keras dari Teheran. Iran menegaskan akan membalas dengan menyerang pangkalan militer AS di wilayah mana pun yang terlibat. Sementara itu, AS mengklaim operasi ini sebagai langkah pencegahan terhadap proliferasi senjata nuklir. Dunia internasional kini memantau situasi dengan cemas, khawatir akan eskalasi konflik yang lebih besar.