Institut Riset Weizmann Hancur Diserang Iran, Ilmuwan Menangis

Ppmi mesir – Serangan rudal Iran menghantam Institut Sains Weizmann di Rehovot, Israel, pada Minggu dini hari (15/6/2025). Rudal itu menyebabkan kebakaran hebat yang meluluhlantakkan laboratorium dan arsip ilmiah. Api menghanguskan sejumlah fasilitas utama dan memusnahkan data hasil penelitian puluhan tahun. Foto-foto pascakejadian menunjukkan kondisi mengenaskan, dengan jendela pecah, dinding hangus, dan kabel menjuntai.

“Baca Juga: Ormas Raup Rp 90 Juta/Bulan dari Sewa Lahan di Surabaya

Institut Bergengsi yang Jadi Target Strategis

Didirikan pada 1934, Weizmann kini menaungi 2.500 peneliti dan staf. Lembaga ini menjadi pusat studi lanjutan dalam fisika, biologi, kimia, dan teknologi digital. Namun, Weizmann juga memiliki peran militer penting. Ia bekerja sama dengan industri pertahanan seperti Elbit Systems. Risetnya mencakup drone, sistem pengacau sinyal, hingga perlindungan komunikasi militer.

Kerugian Ilmiah Tak Tergantikan

Profesor Eldad Tzahor, peneliti biologi molekuler, kehilangan ribuan sampel jantung manusia dan hewan. Ia mengatakan tak ada satu pun yang tersisa. “Bukan hanya alat mahal, data dan hasil mikroskop juga lenyap,” ungkapnya dengan suara lirih. Peralatan laboratorium pun tidak dapat diselamatkan.

AI dan Pengobatan Presisi Ikut Lenyap

Laboratorium lain yang terkena dampak adalah pusat riset AI untuk pengobatan personal. Profesor Eran Segal menjelaskan bahwa alat jutaan dolar rusak karena terendam air. Ia dan timnya mencoba menyelamatkan sampel biologis dari pendingin suhu minus 80 derajat.

DNA Langka dan Riset Kanker Musnah

Profesor Oren Schuldiner kehilangan seluruh koleksi DNA unik, sel punca, dan lalat hasil rekayasa genetika. Koleksi itu dikembangkan bertahun-tahun oleh para mahasiswa. “Ini benar-benar menghancurkan. Dampaknya luas, termasuk terhadap riset kanker,” ujarnya tegas.

“Baca Juga: AS Kerahkan Armada Tempur, Ketegangan Iran-Israel Memuncak

Ilmuwan Pertanyakan Masa Depan Israel

Para ilmuwan kini tidak hanya menghadapi kerugian materiil, tetapi juga keguncangan moral. “Kami bertanya, apakah semua ini layak?” ujar Profesor Schuldiner. Menurutnya, kehancuran Weizmann adalah simbol kehancuran harapan. Ia berharap masa depan Israel tak terus dibayangi konflik dan kebencian.