Ppmi mesir – Pemerintah Inggris resmi mengerahkan aset militer ke kawasan Timur Tengah pada Sabtu (14/6/2025). Langkah ini merupakan respons terhadap meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
“Baca Juga: Mobil Anti-Drone Anak Bangsa Kawal Presiden di Papua“
Langkah Cepat Pemerintah Inggris
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengumumkan pengerahan aset militer tersebut dalam perjalanannya ke Ottawa, Kanada. Ia menghadiri pertemuan negara-negara G7 dan berbicara kepada wartawan yang turut serta.
“Kami telah mengirim sejumlah aset ke kawasan, termasuk jet tempur. Langkah ini untuk memberikan dukungan darurat,” ujar Starmer.
Komunikasi dengan Pemimpin Dunia
Starmer mengungkapkan bahwa dirinya sudah berkomunikasi langsung dengan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Keduanya telah berbicara setelah serangan Israel ke Iran pada Jumat (13/6/2025).
Israel disebut meluncurkan serangan ke fasilitas militer dan nuklir Iran. Starmer menegaskan bahwa situasi di Timur Tengah berkembang sangat cepat.
Fokus Inggris pada De-Eskalasi
“Kami terus berdiskusi dengan para sekutu setiap waktu. Saya dan Menteri Luar Negeri David Lammy aktif berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Iran,” jelas Starmer.
Ia menambahkan, seluruh pendekatan diplomatik Inggris selalu bertujuan meredakan ketegangan. Dalam pembicaraan dengan Netanyahu, Starmer juga membahas isu keamanan nasional Israel.
Seruan Menlu Inggris untuk Menahan Diri
David Lammy turut menyuarakan keprihatinan atas potensi eskalasi konflik. Dalam pernyataan di media sosial, Lammy menekankan pentingnya perlindungan warga sipil.
“Kita harus segera menurunkan tensi dan mencegah risiko lebih luas. Stabilitas kawasan adalah prioritas,” tulis Lammy.
Lammy juga menghubungi Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi. Ia menyampaikan ajakan agar semua pihak menahan diri dan menjaga perdamaian di kawasan tersebut.
“Baca Juga: Israel Klaim Bunuh 20 Komandan dan 9 Ilmuwan Iran“
Situasi Perang yang Terus Memanas
Konflik antara Israel dan Iran terus meningkat sejak serangan udara Israel ke wilayah Iran. Hingga kini, belum ada tanda-tanda de-eskalasi di kedua pihak.
Pemerintah Inggris menjadi salah satu negara yang mengambil langkah tegas namun diplomatis dalam menangani situasi ini. Masyarakat internasional menanti perkembangan selanjutnya dari respons berbagai negara atas konflik ini.