Ppmi mesir – “Indonesia Gelap” Mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia terus menggelar aksi demonstrasi dengan tajuk “Indonesia Gelap”. Mereka mengkritik berbagai kebijakan pemerintah dan menyoroti isu efisiensi anggaran yang dinilai merugikan rakyat.

Mensesneg Bantah Isu “Indonesia Gelap”, Minta Mahasiswa Lebih Jeli

Menanggapi aksi tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, pemerintahan baru ini masih dalam tahap awal dan butuh waktu untuk menyesuaikan kebijakan.

“Presiden Prabowo baru menjabat 100 hari. Pemerintah terus mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada,” kata Prasetyo saat ditemui di Jakarta.

Ia juga menegaskan bahwa aksi demonstrasi merupakan bagian dari kebebasan berekspresi. Namun, ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang membelokkan fakta atau menyebarkan informasi yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Mensesneg: Tidak Ada “Indonesia Gelap”

Prasetyo Hadi tidak setuju dengan narasi “Indonesia Gelap” yang digaungkan oleh mahasiswa dalam aksi demonstrasi.

“Mana Indonesia gelap? Tidak ada itu. Kita justru sedang menuju kebangkitan. Sebagai bangsa, kita harus optimis,” tegasnya.

Selain itu, ia meminta mahasiswa untuk lebih teliti dalam menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang dijalankan pemerintah. Menurutnya, efisiensi dilakukan agar anggaran negara digunakan lebih efektif untuk kepentingan rakyat.

“Kebijakan efisiensi anggaran bukan berarti pemangkasan yang merugikan masyarakat. Justru ini langkah strategis agar dana bisa dialokasikan ke program yang lebih bermanfaat,” jelasnya.

Ia berharap mahasiswa dan masyarakat luas bisa melihat kebijakan pemerintah dengan sudut pandang yang lebih objektif. Pemerintah, katanya, selalu membuka ruang dialog dan akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kesimpulan

Aksi demonstrasi mahasiswa bertajuk “Indonesia Gelap” menjadi sorotan publik. Namun, Mensesneg Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya membawa perubahan positif. Ia juga meminta mahasiswa untuk melihat kebijakan dengan lebih kritis dan tidak terpengaruh oleh narasi yang berlebihan.

Sebagai bangsa, ia mengajak semua pihak untuk tetap optimis dan mendukung pembangunan demi Indonesia yang lebih maju.