Ppmi mesir – Desa Castle Combe di kawasan Cotswolds, Inggris, resmi melarang wisatawan menerbangkan drone.
“Baca Juga: Indonesia Kalahkan China, GBK Meriah oleh Flare & Kembang Api“
Larangan ini diberlakukan setelah beberapa warga melaporkan insiden tidak menyenangkan terkait pelanggaran privasi.
Drone Ganggu Ketenteraman Warga
Menurut laporan The Independent, larangan drone mulai berlaku sejak awal Juni 2025. Tanda bertuliskan “zona tanpa drone” kini terpasang di banyak jendela rumah penduduk.
Warga menyatakan suara drone yang terus-menerus berdengung sangat mengganggu kenyamanan mereka sehari-hari. Banyak drone bahkan terbang rendah melewati pekarangan dan jalan-jalan kecil desa.
Warga Kesal Diintip Saat Beraktivitas di Rumah
Seorang pensiunan polisi, Hilary Baker (69 tahun), menyampaikan keluhannya kepada The Sunday Times.
Ia merasa terganggu saat sedang menjemur pakaian dan sebuah drone melayang hanya 20 meter di atas kepalanya.
“Beberapa pengunjung kehilangan kompas moral,” ujar Baker kesal.
Ia juga menceritakan kejadian di mana tetangganya ketakutan karena melihat drone mengintip ke dalam kamar mandi dari jendela.
Polisi Pernah Dipanggil Tangani Pilot Drone Nakal
Pada satu kesempatan, warga memanggil polisi karena seorang pengendali drone menolak mendaratkan alatnya.
Lebih parahnya lagi, pilot tersebut malah melecehkan warga secara verbal ketika ditegur untuk menghormati privasi mereka.
Ia diketahui merekam anak-anak yang bermain di taman belakang dan melayang-layang di depan jendela rumah warga.
Lonjakan Turis Setelah Pandemi Bawa Masalah Baru
Sejak pandemi COVID-19 mereda, Castle Combe mengalami lonjakan jumlah wisatawan secara signifikan.
Banyak dari mereka datang hanya untuk merekam video atau mengambil gambar guna diunggah di media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Hilary Baker mengatakan, popularitas desa meningkat karena konten visual yang memperlihatkan keindahan arsitektur dan pemandangan alamnya.
Larangan Drone untuk Jaga Privasi dan Etika Wisata
Ketua Dewan Paroki, Fred Winup, menyatakan bahwa lebih dari separuh turis mengetahui Castle Combe lewat internet.
Menurut survei pengunjung tahun lalu, media sosial memainkan peran besar dalam mendatangkan wisatawan ke desa kecil ini.
Kini, aturan baru mewajibkan pilot drone untuk menjaga alatnya tetap dalam jangkauan mata, menjauhi kerumunan, dan menghormati batas privasi.
Wisatawan Asing Tertarik karena Konten Instagram
Castle Combe juga dikenal hingga luar negeri. Dua turis asal Singapura, Lydia Chia dan Deborah Chia, mengaku memilih desa itu karena unggahan Instagram.
“Tempatnya cantik sekali. Kami memilih tujuan berdasarkan visual dan apakah tempatnya layak diunggah atau tidak,” kata Lydia.
“Baca Juga: Turbulensi Ekstrem, Pesawat Ryanair Mendarat Darurat“
Kesimpulan:
Larangan drone di Castle Combe menjadi langkah penting menjaga kenyamanan dan privasi warga. Popularitas lewat media sosial memang membawa manfaat, tapi juga menimbulkan tantangan baru. Kini, wisatawan diminta lebih sadar dan menghormati ruang pribadi penduduk lokal.