Ppmi mesir – Gletser raksasa di Swiss akhirnya runtuh. Bongkahan besar jatuh ke lembah dan menyebabkan longsor besar. Desa Blatten yang telah berusia ratusan tahun menjadi korban. Banyak rumah rata dengan tanah, dan satu orang dinyatakan hilang.

Evakuasi Sudah Dilakukan Sebelumnya

Pemerintah Swiss telah mengevakuasi 300 warga sejak 19 Mei 2025. Para ahli geologi memperingatkan bahwa Gletser Birch menunjukkan tanda-tanda keretakan. Evakuasi mencegah jatuhnya korban lebih banyak. Namun, longsor tetap meninggalkan kerusakan parah.

Wali Kota Blatten Tetap Optimis

Wali Kota Matthias Bellwald mengakui bencana ini sebagai hal yang tak terbayangkan. Ia tetap yakin bahwa masa depan Blatten masih ada. “Kami kehilangan desa kami, tetapi bukan hati kami,” ujarnya.

Pemerintah Swiss telah menjanjikan bantuan dana pemulihan. Mereka akan membantu warga kembali bermukim, baik di Blatten atau tempat lain di sekitarnya.

Unit Militer dan Pemerintah Turun Tangan

Unit penanggulangan bencana militer Swiss langsung diterjunkan ke lokasi. Beberapa pejabat pemerintah pusat juga menuju Blatten. Mereka memantau situasi dan memberikan bantuan logistik.

Penyebab Longsor: Dampak Perubahan Iklim

Ahli glasiologi menyatakan pencairan gletser terjadi lebih cepat dari perkiraan. Permafrost atau lapisan tanah beku yang menyatukan gunung ikut mencair. Hal ini membuat lereng gunung tidak stabil.

Rekaman drone memperlihatkan Gletser Birch runtuh pada pukul 15.30 waktu setempat. Longsoran lumpur yang terjadi menimbulkan suara gemuruh keras. Awan debu tebal menyelimuti lembah Blatten sesaat setelah kejadian.

Blatten Bukan Kasus Pertama

Desa Brienz di Swiss timur juga pernah dievakuasi pada 2023. Lereng gunung di atas desa tersebut runtuh. Penduduk hanya diperbolehkan kembali dalam waktu singkat. Pada 2017, longsor di Bondo menewaskan delapan pendaki dan menghancurkan banyak rumah.

Gletser Swiss Bisa Lenyap dalam Satu Abad

Laporan terbaru memperkirakan gletser di Swiss akan mencair sepenuhnya dalam 100 tahun. Hal ini bisa terjadi jika suhu global naik lebih dari 1,5 derajat Celsius. Kenaikan suhu tersebut sudah melampaui target Perjanjian Iklim Paris 2015.

Para ilmuwan memperingatkan, jika pencairan terus terjadi, risiko banjir dan longsor akan meningkat. Lebih banyak komunitas pegunungan seperti Blatten bisa menjadi korban.