Ppmi mesir – Jet tempur buatan China menjadi sorotan setelah konflik militer antara Pakistan dan India pada Mei 2025.
Dalam pertempuran itu, jet tempur J-10 milik Pakistan dilaporkan berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rafale buatan Prancis milik India.
Insiden tersebut menandai salah satu keberhasilan nyata teknologi jet tempur buatan China di medan konflik.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa China memiliki kemampuan aviasi militer yang patut diperhitungkan di kancah global.
“Baca Juga: Wakapolres Kuansing Patah Tulang Usai Ditabrak Pebalap Liar“
China Luncurkan Jet Tempur Siluman Kedua, J-35A
Pada November 2024, China resmi meluncurkan jet tempur siluman J-35A sebagai generasi baru pesawat tempur canggih.
J-35A menjadi pesawat siluman kedua China setelah J-20, menjadikan China satu-satunya pesaing Amerika Serikat dalam kategori ini.
Pesawat ini dirancang oleh Institut Desain dan Penelitian Pesawat Shenyang di bawah Aviation Industry Corp of China.
Wang Yongqing, kepala peneliti pengembangan J-35A, menjelaskan peran strategis pesawat tersebut dalam pertahanan udara China.
Menurutnya, J-35A mampu melakukan koordinasi sistem atau “koordinasi multi-domain” dalam operasi militer.
Kemampuan J-35A: Tembus Pertahanan dan Koordinasi Senjata Lain
Jet J-35A dirancang untuk mengunci target dan membagikan posisinya ke sistem persenjataan lain secara real-time.
J-35A dapat bekerja sama dengan rudal permukaan-ke-udara, pesawat lain, dan unit artileri untuk menghancurkan musuh.
Pesawat ini juga mampu menggunakan radar internal untuk memandu senjata eksternal milik unit militer lain.
Dengan kemampuan itu, J-35A memperkuat jaringan pertahanan udara China secara kolektif dan terkoordinasi.
Wang menyebut pesawat ini bukan hanya alat tempur, tetapi bagian penting dari sistem pertahanan komprehensif China.
J-35A memungkinkan pelacakan, pengejaran, dan penghancuran target tanpa harus bertindak sendiri.
Jet J-35A Disiapkan untuk Menghadapi Jet Siluman Musuh
J-35A dikembangkan untuk menangkal ancaman tingkat tinggi seperti jet tempur siluman dan rudal jelajah.
Wang menyatakan bahwa pesawat ini merupakan respons terhadap kemungkinan serangan dari negara pesaing, termasuk AS dan sekutunya.
Meskipun Wang tidak menyebut nama negara, China jelas mengarahkan perhatian pada F-35 milik AS dan Jepang.
Jet ini akan diproduksi dalam jumlah besar untuk memperkuat armada militer udara China secara signifikan.
China berambisi menjadikan J-35A sebagai jet siluman canggih yang lebih terjangkau namun tetap kompetitif secara teknologi.
“Baca Juga: India-Pakistan Saling Tuduh Usai Ledakan Pasca Gencatan“
Armada Udara China Jadi Salah Satu Terbesar di Dunia
Laporan Pentagon menyebut bahwa angkatan udara China saat ini merupakan yang terbesar di kawasan Indo-Pasifik.
China juga menempati posisi ketiga di dunia dengan total lebih dari 3.150 unit pesawat militer.
Dari jumlah itu, sekitar 2.400 unit merupakan pesawat tempur yang siap digunakan untuk proyeksi kekuatan jarak jauh.
Kehadiran J-35A akan memperkuat posisi China di kancah militer global sebagai negara dengan kemampuan pertahanan udara mutakhir.
China membuktikan bahwa mereka tidak lagi hanya menjadi produsen, tetapi juga inovator dalam teknologi jet tempur siluman.