Bom Perang Dunia II Dijinakkan, 20.000 Warga Dievakuasi

Ppmi mesir – Pemerintah Kota Cologne, Jerman, memerintahkan evakuasi besar-besaran pada Rabu (4/6/2025). Sebanyak 20.000 orang harus mengungsi karena tim penjinak bom menemukan tiga bom sisa Perang Dunia II.

“Baca Juga: Prabowo Temui Menkes Bahas Kesehatan, Bukan Reshuffle

Area Evakuasi Meluas ke Seluruh Kota Lama

Evakuasi mencakup seluruh kawasan kota lama Cologne. Wilayah ini termasuk 58 hotel, tiga jembatan sungai Rhine, balai kota, dan stasiun kereta di Distrik Deutz. Selain itu, dua panti jompo, satu rumah sakit, dan beberapa museum juga ikut dikosongkan.

Katedral Cologne yang menjadi ikon kota tetap aman karena letaknya di luar zona bahaya. Namun, aktivitas transportasi di kota terganggu total.

Jadwal Kereta dan Lalu Lintas Jalan Dibatalkan

Deutsche Bahn, operator kereta api nasional Jerman, mengumumkan pembatalan dan pengalihan banyak perjalanan kereta. Lalu lintas jalan raya juga lumpuh karena sterilisasi wilayah berjalan secara menyeluruh.

Bom Ditemukan di Distrik Deutz

Dua dari tiga bom yang ditemukan memiliki bobot 90 kilogram dan 45 kilogram. Bom-bom tersebut merupakan buatan Amerika Serikat. Tim menemukan bom di kawasan Distrik Deutz pada Senin (2/6/2025) saat proses pembangunan berlangsung.

Pemerintah Kota Cologne menyebut evakuasi ini sebagai operasi terbesar sejak berakhirnya Perang Dunia II.

Cologne Sering Menjadi Sasaran Bom

Cologne merupakan salah satu kota yang paling sering menjadi target serangan bom Sekutu. Pada 31 Mei 1942, Angkatan Udara Kerajaan Inggris melancarkan serangan udara besar-besaran ke kota ini. Sekitar 1.455 ton bom dijatuhkan dan ribuan bangunan hancur.

Sejak saat itu, pemerintah setempat telah terbiasa menghadapi temuan bom tak meledak. Operasi penjinakan seperti ini menjadi bagian dari sejarah panjang kota tersebut.

“Baca Juga: Geert Wilders, Sosok Kunci di Balik Perubahan Politik Belanda

Penjinakan Dijadwalkan Selesai Sehari

Otoritas berharap proses penjinakan dapat selesai pada hari yang sama. Seluruh tim gabungan dari militer, kepolisian, dan pemadam kebakaran telah diterjunkan.

Pemerintah mengimbau warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan petugas di lapangan.