Ppmi mesir – Amerika Serikat mengerahkan lebih dari 30 pesawat tanker bahan bakar ke Timur Tengah sejak awal pekan ini. Langkah ini dilakukan menyusul eskalasi perang antara Iran dan Israel yang telah berlangsung selama enam hari hingga Rabu, 18 Juni 2025.
“Baca Juga: Pertamina Menang Juara 1 Energi Asia 2025 Lewat Program Desa“
Dukungan untuk Jet Tempur Israel Jika Perang Meluas
Jika Presiden Donald Trump memerintahkan intervensi militer, pesawat tanker ini akan mengisi bahan bakar jet tempur Israel di udara. Kemampuan ini penting karena memungkinkan jet Israel bertahan lebih lama di wilayah udara Iran.
Jet tempur Israel kesulitan menyerang peluncur rudal bergerak tanpa bantuan tanker. Rudal semacam itu bisa berpindah, menyerang, dan bersembunyi kembali sebelum jet sempat menargetkan ulang.
Jumlah Pesawat Tanker Israel Belum Mencukupi
Angkatan Udara Israel memiliki pesawat tanker sendiri, namun jumlahnya terbatas. Saat menyerang Iran pada 13 Juni 2025, Israel mengirimkan 200 jet tempur untuk menargetkan sasaran tetap. Operasi semacam itu memerlukan dukungan logistik intensif, termasuk pengisian bahan bakar.
Kemungkinan Dukungan Bomber AS Jika Perang Meningkat
Pesawat tanker juga dapat mendukung pesawat pengebom B-2 milik Angkatan Udara AS. Jet ini sebelumnya dikerahkan dari pangkalannya di Missouri saat konflik besar di Timur Tengah.
B-2 membutuhkan pengisian bahan bakar di udara agar dapat menempuh jarak jauh ke Iran dan kembali ke pangkalan.
Kapal Induk AS Dikerahkan dari Dua Wilayah
Selain pesawat, AS juga mengerahkan dua gugus tempur kapal induk ke wilayah tersebut. Kapal induk USS Nimitz dikirim dari Asia Tenggara ke Timur Tengah pada Senin. Nimitz akan bergabung dengan USS Carl Vinson yang telah lebih dulu ditempatkan di wilayah itu selama tujuh bulan terakhir.
Kedua kapal induk ini ditenagai dua reaktor nuklir dan termasuk kapal perang terbesar di dunia. Panjang masing-masing kapal mencapai hampir 1.100 kaki, dengan berat nyaris 100.000 ton, serta membawa lebih dari 5.000 awak.
AS Pamerkan Kekuatan Armada Udara di Kapal Induk
Masing-masing kapal induk mampu mengangkut lebih dari 60 pesawat. Pesawat tersebut mencakup F-35, F/A-18, pesawat perang elektronik EA-18, pesawat peringatan dini E-2, dan helikopter serbaguna.
Setiap gugus tempur kapal induk juga dilengkapi kapal perusak atau penjelajah berpeluru kendali. Kapal ini bertanggung jawab untuk pertahanan udara dan perang antikapal selam dalam formasi tempur.
“Baca Juga: Rudal Hipersonik Fattah-1 Iran Hantam Israel Pagi Ini“
Situasi Masih Tak Pasti, Dunia Awasi Perkembangan
Belum jelas apakah AS akan secara resmi terlibat dalam konflik bersenjata Iran-Israel. Namun, kehadiran pesawat tanker dan kapal induk jelas menunjukkan kesiapan militer tinggi. Dunia kini mengamati dengan cermat setiap langkah lanjutan yang akan diambil Washington.