Aplikasi Telegram Menyusul WhatsApp, Kian Meledak Populasinya

Ppmi mesir – Aplikasi pesan instan Telegram semakin menunjukkan performa impresif dalam merangsek pasar aplikasi pesan dengan pertumbuhan yang sangat signifikan. Pavel Durov, pendiri Telegram yang kini berbasis di Dubai, baru-baru ini mengungkapkan bahwa aplikasi ini telah mencapai 950 juta pengguna aktif per bulan. Ia bahkan menargetkan untuk melampaui angka satu miliar pengguna aktif dalam waktu dekat. Lalu, apa yang membuat Telegram semakin populer dan bagaimana perjalanan Pavel Durov hingga ke titik ini? Berikut adalah ulasan mendalam mengenai perkembangan Telegram dan tantangan yang dihadapinya dalam persaingan dengan WhatsApp.

Telegram: Melonjak dengan Kecepatan Ekspansif

Telegram, yang didirikan oleh Pavel Durov, telah menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat sejak peluncurannya. Dengan mencapai 950 juta pengguna aktif bulanan, Telegram semakin mendekati target ambisiusnya untuk menembus angka satu miliar pengguna. Durov menyebut pertumbuhan ini sebagai “menyebar seperti kebakaran hutan,” menandakan betapa pesatnya adopsi aplikasi ini di seluruh dunia.

“Baca juga: Aplikasi AI untuk Konten Marketing yang Harus Kamu Coba”

“Dalam satu tahun ke depan, kami mungkin akan melampaui satu miliar pengguna aktif bulanan,” kata Durov dalam pernyataan terpisah yang dikutip oleh detikINET dari Reuters. Durov percaya bahwa dengan strategi yang tepat dan inovasi terus menerus, Telegram bisa menjadi salah satu aplikasi komunikasi terkemuka global.

Inovasi dan Fitur Baru: Langkah Telegram Maju

Telegram terus berupaya memperluas fungsionalitas dan meningkatkan pengalaman pengguna dengan meluncurkan fitur-fitur baru. Dalam waktu dekat, perusahaan berencana memperkenalkan toko aplikasi dan browser dalam aplikasi yang mendukung halaman web3. Langkah ini diharapkan dapat memperluas cakupan dan kegunaan Telegram di luar sekadar platform pesan.

Pada bulan Maret lalu, Telegram berhasil melampaui 900 juta pengguna aktif bulanan. Dalam wawancara dengan Financial Times, Durov menyebutkan bahwa Telegram menargetkan untuk mencapai titik profitabilitas pada tahun depan. Hal ini menandakan bahwa meskipun fokus utama Telegram adalah pertumbuhan pengguna, perusahaan juga memperhatikan aspek keberlanjutan bisnis.

WhatsApp: Saingan Utama dengan Basis Pengguna yang Masih Dominan

Meski Telegram menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan, WhatsApp tetap menjadi saingan utama dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan. Dominasi WhatsApp di pasar aplikasi pesan instan masih jauh lebih besar dibandingkan Telegram. Durov, dalam beberapa kesempatan, telah mengkritik WhatsApp, terutama terkait dengan isu keamanan dan privasi.

Telegram telah memperoleh popularitas yang signifikan, terutama di negara-negara bekas Uni Soviet, dan saat ini menjadi salah satu platform media sosial utama setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat. Namun, untuk benar-benar menyaingi WhatsApp dalam hal jumlah pengguna, Telegram masih memiliki jalan panjang.

Kisah Pavel Durov: Dari Rusia ke Dubai

Pavel Durov memulai perjalanan Telegram setelah menghadapi tekanan dari pemerintah Rusia. Pada tahun 2014, Durov meninggalkan Rusia setelah menolak tuntutan untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosial miliknya, VKontakte (VK), yang ia jual. Durov dan adiknya, Nikolai, kemudian menciptakan Telegram sebagai aplikasi pesan terenkripsi untuk memberikan pengguna alternatif yang aman dan privat dalam berkomunikasi.

Durov mengklaim meninggalkan Rusia karena ketidakmampuannya untuk memenuhi perintah pemerintah yang bertentangan dengan prinsip-prinsipnya. Ia juga menyebutkan bahwa klaim bahwa Telegram dikendalikan oleh Rusia adalah rumor palsu yang disebar oleh pesaing yang khawatir dengan pertumbuhan Telegram.

“Simak juga: Rothschild Dynasty, Shaping Global Finance Through Centuries”

Perpindahan ke Uni Emirat Arab: Alasan dan Implikasinya

Setelah meninggalkan Rusia, Durov mencoba beroperasi dari Amerika Serikat namun menghadapi berbagai tantangan. Termasuk birokrasi yang rumit dan insiden kekerasan di San Francisco. Durov juga menyatakan bahwa ia mendapat perhatian yang terlalu besar dari badan keamanan AS, termasuk FBI, yang diduga mencoba mempekerjakan pegawai Telegram untuk menemukan celah keamanan atau backdoor di platformnya.

Akhirnya, Durov memilih Uni Emirat Arab sebagai lokasi basis operasional Telegram karena negara tersebut dianggap netral dan ingin berteman dengan semua negara tanpa terikat pada kekuatan besar mana pun. Durov merasa bahwa Uni Emirat Arab adalah tempat yang ideal untuk mengembangkan Telegram lebih lanjut tanpa terpengaruh oleh tekanan politik atau ekonomi dari negara besar.

Menatap Masa Depan Telegram

Telegram terus berkembang dengan kecepatan yang mengesankan dan inovasi yang terus-menerus, menjadikannya alternatif yang kuat untuk WhatsApp. Dengan fitur-fitur baru yang direncanakan dan komitmen Durov terhadap privasi dan keamanan. Telegram memiliki potensi untuk menarik lebih banyak pengguna dan mungkin suatu hari nanti bisa menyaingi WhatsApp dalam hal jumlah pengguna aktif. Sementara itu, tantangan tetap ada, terutama dalam hal persaingan dengan aplikasi lain dan menjaga kepercayaan pengguna terhadap privasi dan keamanan.

Telegram adalah contoh nyata bagaimana aplikasi dapat berkembang pesat dengan visi yang jelas dan dedikasi terhadap prinsip-prinsip inti. Seiring dengan terus berinovasi dan memperluas jangkauan globalnya. Telegram akan terus menjadi salah satu pemain utama dalam pasar aplikasi pesan instan yang kompetitif.