Ppmi mesir – Suara khas angklung Indonesia menggema di The 9th International Jazz Festival di Tashkent, Uzbekistan.
Rumah Angklung tampil bersama komunitas Arunika Angklung dan sukses memukau para penonton.
Mereka menyajikan kolaborasi budaya tradisional Indonesia dengan irama musik jazz dunia.
“Baca Juga: One UI 7 Bikin Layar Galaxy Tab Crash, Samsung Beri Solusi“
Penampilan ini hasil kerja sama antara KBRI Tashkent dan The Art and Culture Development Foundation (ACDF).
Kolaborasi tersebut juga berada di bawah koordinasi Kabinet Menteri Republik Uzbekistan.
Penonton Ikut Main Angklung, Interaksi Panggung Jadi Sorotan
Kelompok musik Rumah Angklung membawakan berbagai komposisi khas, termasuk lagu “Kopi Dangdut” versi jazz.
Suasana panggung berubah meriah ketika penonton diajak memainkan angklung secara langsung.
Interaksi ini menciptakan pengalaman budaya yang hangat, menyenangkan, dan sangat inklusif.
Sintia Christiani Saeh, Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Tashkent, menegaskan pentingnya promosi budaya Indonesia.
Ia menyebut angklung sebagai warisan budaya dunia yang harus dijaga dan dikenalkan ke dunia.
Angklung Buktikan Daya Tarik Lintas Generasi dan Genre
Komunitas Arunika Angklung turut memeriahkan penampilan Rumah Angklung di Tashkent.
Anggota Arunika berasal dari berbagai latar belakang, seperti BUMN, PNS, dan sektor swasta.
Ketua Arunika, Diana Gita Akmal Syarif, menyebut penampilan ini sebagai kebanggaan besar.
Ia percaya angklung bisa membawakan banyak genre musik, termasuk jazz, di panggung internasional.
Rumah Angklung Usung Transformasi Modern Musik Tradisional
Ketua Yayasan Rumah Angklung Indonesia, Arny Dulishaputri, ingin menampilkan sisi baru angklung.
Ia menegaskan bahwa angklung bisa bertransformasi dari alat musik tradisional ke instrumen modern.
Menurutnya, kehadiran komunitas perempuan seperti Arunika memberikan kekuatan baru dalam penampilan.
Semangat lintas generasi ini menjadi simbol bahwa kecintaan terhadap budaya tidak mengenal usia.
Tarian Dwipantara Jadi Penutup Penuh Makna
Di akhir konser, penampilan tarian kontemporer oleh Asri Dwi Hapsari mencuri perhatian.
Ia menari diiringi lagu orisinal “Dwipantara” ciptaan Rumah Angklung.
Lagu ini menggambarkan kekayaan alam Nusantara, mulai dari laut, gunung, hingga hutan Indonesia.
Momen penutupan ini memberikan kesan mendalam tentang keberagaman budaya tanah air.
“Baca Juga: Polisi Gagalkan Peredaran 6 Kg Ganja di Bekasi“
Festival Hadirkan Musisi Dunia, Angklung Tampil Sejajar
Festival Jazz Internasional Tashkent juga menghadirkan musisi dunia seperti Chris Botti dan Peter Bence.
Partisipasi angklung Indonesia di antara nama besar dunia membuktikan kualitas seni budaya Nusantara.
Penampilan ini kembali menegaskan status angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak 2010.
Angklung membuktikan kemampuannya menjembatani budaya antarnegara lewat musik yang menyatukan.