Dokter Penerbangan Jelaskan Tentang Vaksinasi Meningitis

Ppmi mesir – Vaksinasi Meningitis menjadi salah satu dari 10 kondisi neurologis yang paling berkontribusi terhadap disabilitas dan kesehatan yang menurun di tahun 2021. Menurut laporan The Lancet Neurology dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2024.

Menurut dr. Andyka Banyu Sutrisno, spesialis kedokteran penerbangan dari RS EMC Cibitung, meningitis adalah peradangan pada lapisan otak dan sumsum tulang belakang (meningen) yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Meningitis merupakan penyakit endemik di wilayah yang disebut meningitis belt, yang terletak di sekitar Arab Saudi. Oleh karena itu, pemerintah mewajibkan vaksinasi meningitis bagi calon jemaah umrah untuk mengurangi risiko penularan.

Mengapa Vaksinasi Meningitis Wajib untuk Umrah?

Umrah merupakan ibadah yang memerlukan kekuatan fisik dan rohani karena melibatkan aktivitas padat. Perbedaan lingkungan, serta interaksi dengan orang dari berbagai negara. Vaksinasi meningitis kembali diwajibkan pada Juli 2024 setelah kejadian luar biasa pada April 2024 di Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat, di mana pasien yang kembali dari umrah terinfeksi meningitis. Hal ini membuat Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan peraturan wajib vaksin meningitis, yang kemudian diterapkan di Indonesia melalui Surat Edaran Kementerian Kesehatan.

“Baca juga: Cegah Osteoporosis pada Wanita, Salah Satunya Batasi Konsumsi Kafein”

Gejala dan Penularan Meningitis

Gejala meningitis yang umum meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kaku kuduk
  • Mual dan muntah
  • Penurunan kesadaran
  • Kematian (pada kasus parah)

Meningitis ditularkan melalui cairan pernapasan seperti batuk dan bersin, bahkan bisa ditularkan oleh individu yang menjadi karier meskipun tanpa gejala.

Vaksinasi sebagai Langkah Pencegahan

Vaksin meningitis, terutama untuk bakteri Neisseria meningitidis, sangat penting untuk menurunkan risiko infeksi. Negara-negara di meningitis belt, seperti Gambia hingga Eritrea. Memiliki risiko tinggi terhadap penyakit ini, terutama karena lokasinya yang dekat dengan Arab Saudi.

Vaksin ini dapat menurunkan risiko infeksi hingga 94 persen. Namun, dr. Andyka menegaskan, tidak ada vaksin yang 100 persen efektif. Sehingga jemaah juga disarankan menjaga kebersihan, mencuci tangan, dan mengurangi kebiasaan menyentuh wajah selama berada di Tanah Suci.

Persiapan Kesehatan Sebelum Umrah

Vaksin meningitis sebaiknya diberikan 14 hari sebelum keberangkatan, dan calon jemaah harus dalam kondisi sehat. Vaksin ini relatif aman dan jarang menimbulkan efek samping. Andyka juga menyarankan individu dengan kondisi khusus seperti lansia atau yang memiliki penyakit komorbid untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum berangkat umrah.

Langkah-langkah ini penting untuk memastikan kesehatan optimal selama ibadah umrah, terutama saat berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai negara.