Aplikasi Kencan Masih Zamankah Cari Jodoh via Dating App?

Ppmi mesir – Di era digital saat ini, mencari jodoh bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya menggunakan aplikasi kencan online. Namun, laporan terbaru menunjukkan adanya penurunan jumlah pengguna aplikasi kencan.

Mengutip CNN pada Desember 2023, laporan Pew Research Center menunjukkan bahwa pada 2023, lebih dari 36 juta orang Amerika mengunduh aplikasi kencan. Angka ini turun 2 persen dari tahun sebelumnya dan mengalami penurunan sebesar 16 persen dibandingkan puncaknya pada 2020, menurut penyedia analisis data seluler, data.ai.

Sebanyak tiga dari 10 orang Amerika pernah menggunakan aplikasi kencan, dengan 53 persen di antaranya berasal dari kelompok Gen Z (berusia 18-25 tahun). Meski demikian, penurunan tren ini tidak menghentikan aplikasi kencan muslim, Muzz, memasuki pasar Indonesia.

Muzz: Aplikasi Jodoh Muslim dengan Pendekatan Serius

Diluncurkan pada 2019, Muzz menonjol sebagai aplikasi pencari jodoh khusus muslim yang fokus pada pernikahan, bukan sekadar kencan. Shahzad Younas, CEO Muzz, menjelaskan bahwa aplikasinya berkembang pesat di kalangan umat Muslim karena menyediakan platform yang serius untuk mencari pasangan hidup.

“Banyak pengguna Muzz mencari pasangan yang serius, berbeda dengan aplikasi mainstream yang kerap digunakan untuk sekadar bersenang-senang,” ujar Younas dalam konferensi pers daring pada 25 September 2024.

“Baca juga: Silkroad Origin Mobile Segera Hadir di Indonesia”

Keamanan Pengguna di Muzz

Muzz awalnya hadir sebagai laman pencari jodoh pada 2011, dan mulai menjadi aplikasi pada 2015. Selama 10 tahun beroperasi, Muzz telah membantu lebih dari 600 ribu pengguna mencapai jenjang pernikahan. Pengguna Muzz rata-rata berusia 26-27 tahun.

Platform ini menawarkan fitur premium dan nonpremium. Fitur premium memungkinkan pengguna menemukan pasangan lebih cepat dengan waktu rata-rata tiga bulan, dibandingkan enam bulan untuk pengguna nonpremium. Muzz juga memiliki kontrol ketat terhadap keamanan pengguna. Percakapan antar pengguna dipantau untuk mencegah penyalahgunaan, dan ada pengaturan privasi khusus untuk wanita.

Keunikan Fitur Muzz untuk Wanita

Muzz memberikan prioritas kepada wanita dengan membiarkan mereka mengontrol siapa saja yang bisa melihat foto mereka atau mengirim pesan. Selain itu, platform ini secara otomatis memblokir akun yang menggunakan bahasa tidak sopan.

Younas menegaskan bahwa Muzz berbasis di London dan memiliki tim yang siap merespons laporan pengguna. Pengguna diminta mengisi data diri lengkap, seperti email dan selfie, yang kemudian dianalisis oleh AI untuk mendeteksi kemungkinan penipuan atau penyalahgunaan.

Pengembangan Fitur Masa Depan

Ke depannya, Muzz berencana membatasi durasi percakapan antara pengguna untuk menjaga kesehatan mental penggunanya, mengingat ekspektasi yang tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Saat ini, pengguna hanya bisa berbicara dengan lima orang per hari untuk membantu mereka lebih fokus dalam mencari pasangan.

“Simak juga: Siap-siap Berlibur Akhir Tahun: 7 Tips Liburan Murah dan Hemat ke Luar Negeri”

“Kami berbeda dari aplikasi kencan lainnya, dan rencana kami adalah melakukan kampanye di negara-negara seperti Malaysia dan Australia,” pungkas Younas.