Ppmi mesir – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, akhirnya tampil di hadapan publik setelah hampir dua pekan bersembunyi. Ia muncul pada Kamis, 26 Juni 2025, usai konflik besar antara Iran dan Israel. Selama perang berlangsung, Khamenei disebut berada di bunker untuk menghindari serangan udara musuh.
“Baca Juga: 40 Hektare Hutan Lindung Bukit Suligi Terbakar Hebat“
Iran Klaim Menang Lawan Israel dan Serang Balik AS
Dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional, Khamenei mengklaim Iran telah menang melawan Israel dan menampar wajah Amerika Serikat. Ia menyebut serangan balik Iran sebagai bentuk perlawanan yang sukses terhadap kekuatan militer gabungan.
“(Iran) menang dan memberikan tamparan ke wajah Amerika,” tegas Khamenei, dikutip dari New York Post.
Tiga Situs Nuklir Diserang, Iran Klaim Masih Aman
Israel dan Amerika meluncurkan Operasi Rising Lion sejak 13 Juni 2025. Mereka menargetkan tiga situs pengayaan nuklir utama Iran: Fordo, Natanz, dan Isfahan. Serangan besar ini menggunakan rudal dan bom penghancur bunker milik AS.
Namun Iran membantah kerusakan parah di fasilitas tersebut. Menurut Khamenei, bom siluman Amerika hanya merusak pintu masuk dan tidak menghancurkan fasilitas penting. “AS menyerang situs nuklir, tetapi tidak mencapai hasil berarti,” ujarnya.
Trump Disebut Suka Pencitraan oleh Khamenei
Khamenei juga menyindir Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia menuding Trump terlalu mementingkan pencitraan dan simbol kekuatan dalam menangani konflik. “Presiden AS Trump hanya ingin pamer kekuasaan,” ucap Khamenei.
Gencatan Senjata Gagal, Perang Masih Berlanjut
Trump sebelumnya mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel pada Senin malam, 23 Juni 2025. Namun hanya beberapa jam setelah pengumuman, kedua negara kembali saling menyerang dan saling menyalahkan atas pelanggaran kesepakatan.
Trump pun kecewa dan memarahi kedua pihak. Ia bahkan memerintahkan pilotnya untuk kembali dan melarang jet tempur Israel menyerang Iran lebih lanjut.
“Baca Juga: Fans Meriahkan Perayaan Akhir Musim Squid Game di Seoul“
Iran Balas Serangan dengan Rudal dan Drone Canggih
Garda Revolusi Iran (IRGC) melancarkan serangan balasan dengan senjata andalan mereka. Mereka meluncurkan rudal hipersonik Haj Qassem, rudal balistik Sejjil, dan drone Shahed ke arah basis Israel.
Selama 12 hari konflik Iran dan Israel berkecamuk, ribuan korban dan kerusakan infrastruktur dilaporkan di kedua negara. Namun Iran menegaskan tetap berdiri tegak setelah semua tekanan tersebut.