Israel Dituding Kuasai Lahan Strategis di Siprus

Ppmi mesir – Kehadiran ribuan warga Israel di wilayah Siprus bagian selatan menimbulkan kekhawatiran baru. Sekitar 15.000 warga Israel dilaporkan telah bermukim di Larnaca dan Limassol. Mereka secara aktif membeli lahan-lahan yang dinilai strategis.

“Baca Juga: DPR Siap Bahas RUU Perampasan Aset Usai Revisi KUHAP

Ketua Partai Oposisi AKEL, Stefanos Stefanu, menyebut fenomena ini sebagai bentuk penjajahan diam-diam. Ia menilai pembelian lahan dilakukan secara sistematis dan terorganisir.

“Negara kita sedang terjerumus. Israel sedang menjajah kita,” ucap Stefanu dalam kongres partai, dikutip Cyprus Mirror, Rabu (25/6/2025).

Politisi Tuduh Ada Skema Penjajahan Terselubung

Menurut Stefanu, warga Israel kini membentuk komunitas eksklusif. Mereka mendirikan sekolah, sinagoga, dan fasilitas lain yang menunjukkan upaya membangun zona tertutup.

Ia memperingatkan bahwa keberadaan komunitas ini bisa mengarah pada dominasi sosial dan ekonomi di wilayah tertentu. Media sosial resmi AKEL menyebut Siprus telah menjadi “Israel baru”.

Turkiye dan TRNC Ikut Soroti Ancaman Keamanan

Kekhawatiran ini bukan hanya dirasakan politisi lokal. Para analis dari Turkiye dan Republik Turkiye Siprus Utara (TRNC) menilai fenomena ini sebagai ancaman keamanan regional.

Dr. Emete Gozuguzelli, pakar hukum internasional dari Universitas Ilmu Sosial Ankara, menyebut ini bukan sekadar soal properti. Ia menilai ada potensi keterlibatan intelijen, pengaruh diplomatik, dan operasi strategis terselubung.

Organisasi Yahudi Chabad Disebut Berperan Aktif

Gozuguzelli menyoroti aktivitas organisasi Yahudi ultra-Ortodoks, Chabad. Organisasi ini disebut membangun infrastruktur komunitas secara aktif. Mereka mendirikan sinagoga, kantor makanan kosher, hingga taman kanak-kanak.

Menurutnya, struktur ini menjadi dasar keberadaan permanen komunitas yang bisa digunakan untuk operasi pengawasan dan pengaruh sosial-politik di kawasan.

Dikhawatirkan Jadi Basis Pemantauan Aktivitas Militer

Pengamat menyatakan kekhawatiran terhadap potensi penggunaan wilayah seperti Limassol dan Larnaca sebagai pusat intelijen. Lokasi ini dinilai strategis untuk memantau aktivitas militer Turkiye.

Gozuguzelli menegaskan, tidak semua warga Israel di Siprus adalah warga sipil biasa. Sebagian dari mereka bisa jadi agen ganda yang mengumpulkan informasi dan terlibat dalam operasi politik.

Pembelian Aset Dapat Pengaruhi Negosiasi Wilayah

Pembelian lahan dalam jumlah besar juga dikhawatirkan dapat digunakan sebagai dasar klaim wilayah di masa depan. Hal ini berpotensi mengganggu proses perdamaian dan negosiasi terkait masa depan Siprus.

Pengamat juga menilai perjanjian bilateral antara Israel dan Siprus Yunani berisiko melanggar Traktat Jaminan 1960. Traktat tersebut menempatkan Turkiye, Inggris, dan Yunani sebagai penjamin status pulau.

“Baca Juga: Puntung Rokok Picu Kebakaran 4.000 Hektar Hutan Yunani

Turkiye Diminta Perketat Pengawasan Udara dan Laut

Gozuguzelli mendorong pemerintah Turkiye dan TRNC untuk meningkatkan pengawasan di pesisir timur Siprus. Ia juga menyarankan penggunaan drone pemantau selama 24 jam.

Ia menekankan bahwa gelombang migrasi ini bukan hal biasa. Fenomena ini, menurutnya, adalah gerakan strategis yang bisa berdampak pada kedaulatan maritim dan keseimbangan politik regional.

“PENTING : Judi slot bisa memicu kecanduan, penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini.”