Intelijen AS: Serangan B-2 Tak Rusak Inti Nuklir Iran

Ppmi mesir – Laporan awal dari intelijen Amerika Serikat menunjukkan hasil serangan ke fasilitas nuklir Iran tak seperti klaim Donald Trump.
Serangan udara itu hanya merusak bagian pintu masuk, bukan menghancurkan fasilitas inti di bawah tanah.

“Baca Juga: Israel Tewaskan 870 Warga Gaza saat Perang 12 Hari

Media AS melaporkan temuan ini pada Selasa (24/6/2025) berdasarkan informasi dari sumber militer yang mengetahui penilaian Badan Intelijen Pertahanan.
Bangunan bawah tanah, sentrifugal, dan cadangan uranium masih aman dari kerusakan serius.

Gedung Putih Sebut Bocoran Bertujuan Jatuhkan Nama Trump

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengakui laporan itu benar, namun ia mengecam kebocoran informasi ke publik.
Menurutnya, bocoran tersebut merupakan upaya untuk menjatuhkan Presiden Trump dan meremehkan keberanian para pilot tempur.

Leavitt menyatakan bahwa misi militer itu telah dijalankan secara sempurna.
“Semua orang tahu hasil dari menjatuhkan 14 bom seberat 13 ton ke target,” ujarnya di platform X.
Ia menegaskan bahwa dampaknya adalah “pemusnahan total.”

Trump dan Pentagon Klaim Keberhasilan Spektakuler

Presiden Trump menyebut operasi militer itu sebagai keberhasilan besar.
Ia mengklaim bahwa lokasi-lokasi nuklir Iran telah “diluluhlantakkan” dalam serangan itu.

Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, juga menyatakan bahwa program nuklir Iran telah dihancurkan.
Namun, Jenderal Dan Caine memilih menyampaikan pandangan lebih hati-hati.

Menurut Jenderal Caine, fasilitas Iran memang rusak berat, tetapi belum bisa dipastikan efek jangka panjang terhadap program nuklir Iran.
Ia belum mengungkap secara rinci dampak kerusakan pada kapasitas nuklir Teheran.

Iran Tegaskan Cadangan Uranium Masih Aman

Iran merespons cepat dengan menyatakan program nuklir mereka akan tetap berjalan.
Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, menyebut bahwa Iran sudah menyiapkan rencana pemulihan sebelumnya.

Eslami menyampaikan bahwa fasilitas nuklir akan segera kembali beroperasi normal.
Ia memastikan produksi dan layanan nuklir tidak akan terganggu dalam jangka panjang.

Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa Iran masih menyimpan cadangan uranium yang diperkaya.
“Permainan belum berakhir,” ujarnya dalam pernyataan publik.

Serangan Libatkan Lebih dari 125 Pesawat Tempur

Operasi militer AS ke Iran bukan tindakan kecil.
Jenderal Caine menjelaskan bahwa serangan itu melibatkan lebih dari 125 pesawat militer.

Pesawat yang digunakan termasuk bomber siluman B-2, jet tempur, pesawat tanker, dan pesawat pengintai.
Selain itu, kapal selam peluru kendali juga ambil bagian dalam serangan akhir pekan lalu.

“Baca Juga: PM Qatar Bujuk Iran Terima Gencatan, Ini Alasannya

Trump Sempat Coba Diplomasi, Tapi Berakhir Serang Iran

Sebelum memilih opsi militer, Trump mencoba menyusun ulang kesepakatan nuklir dengan Iran.
Kesepakatan tersebut sebelumnya dibatalkan Trump pada 2018, namun upaya diplomasi itu gagal.

Serangan militer akhirnya diluncurkan oleh Israel pada 13 Juni 2025.
Mereka juga menargetkan ilmuwan dan tokoh militer Iran, dengan tujuan menghentikan program nuklir Teheran.