Ppmi mesir – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Pengumuman itu disampaikan melalui media sosial pada Senin malam, 23 Juni 2025.
“Baca Juga: Wanita Tewas di Losmen Malang, Dibunuh oleh Selingkuhan“
Pernyataan Trump datang setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar. Serangan tersebut dilakukan dengan sengaja secara terukur dan mudah diantisipasi oleh sistem pertahanan.
Trump Pilih Diplomasi, Bukan Balasan Militer
Trump memilih untuk tidak membalas serangan Iran. Sebaliknya, ia langsung mendesak Israel agar menghentikan rencana serangan balasan ke Iran.
Langkah Trump dinilai sebagai upaya menghindari konflik bersenjata skala besar. Ia ingin menjaga janji kampanyenya untuk tidak menyeret AS ke perang luar negeri.
Tiga Pihak Klaim Menang Usai Pertempuran
Iran, Israel, dan Donald Trump masing-masing mengklaim kemenangan setelah konflik udara berlangsung selama 12 hari.
Iran menyatakan berhasil menunjukkan kekuatan militernya. Israel mengklaim berhasil menghancurkan fasilitas nuklir Iran, meski laporan menyebut hanya bagian luar yang rusak.
Trump sendiri menyebut keberhasilannya mendamaikan kedua pihak sebagai pencapaian diplomasi besar.
Israel Alami Serangan Udara Terburuk dalam Dekade Terakhir
Selama konflik, Iran menggempur wilayah Israel dari berbagai arah. Serangan tersebut menjadi yang paling mematikan sejak perang dengan Lebanon.
Militer Israel juga harus menghadapi tekanan dari beberapa front, termasuk Gaza, Suriah, dan Lebanon. Kondisi ini membuat banyak pihak mempertanyakan kemampuan Israel melanjutkan perang panjang.
Negara Teluk Arab Mainkan Peran Diam-Diam
Meski Trump tampil di depan publik sebagai penengah, analis menilai negara-negara Teluk justru memainkan peran lebih penting.
Qatar dan negara sekitarnya disebut aktif melakukan diplomasi senyap untuk mendorong perdamaian. Mereka menjaga komunikasi dengan Iran dan Israel untuk menurunkan ketegangan.
Brian Katulis dari Middle East Institute menyatakan diplomasi senyap lebih efektif dibanding gaya komunikasi Trump yang provokatif.
“Baca Juga: 2 Warga Malaysia Bunuh ART RI, Dihukum 34 Tahun Penjara“
Pengaruh Gencatan Senjata terhadap Politik Domestik AS
Langkah Trump mendorong gencatan senjata dinilai sebagai upaya mengamankan posisi politiknya di dalam negeri. Konflik militer panjang bisa menurunkan dukungan dari kelompok konservatif.
Namun, sejumlah tokoh Demokrat tetap mengkritik Trump karena dianggap tidak konsisten. Mereka meminta Trump untuk tegas menekan Israel dalam konflik di Gaza.
Peneliti Annelle Sheline menyebut Trump mampu menekan Israel jika ia benar-benar berniat menjaga perdamaian. Ia mendesak Trump untuk lebih serius mengawal gencatan senjata.
“WARNING : Penting bagi masyarakat memahami risiko kecanduan yang timbul akibat permainan judi online.”