Ppmi mesir – Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, memperingatkan bahwa keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam konflik Iran-Israel akan menjadi malapetaka regional. Ia menyatakan bahwa ini bukanlah perang AS dan Presiden Donald Trump akan dicatat dalam sejarah jika ikut campur.
“Baca Juga: Puncak HUT Jakarta ke-498 Digelar di Lapangan Banteng“
Iran Serang Balik, Israel Bombardir Situs Nuklir
Serangan rudal Iran ke Rumah Sakit Soroka di Israel selatan menimbulkan luka pada 71 orang. Iran membantah menargetkan rumah sakit dan mengklaim bahwa sasaran utamanya adalah situs militer di dekatnya. Sebagai balasan, militer Israel menyerang fasilitas nuklir Iran seperti Natanz dan Arak.
Trump Akan Putuskan Sikap AS dalam Dua Pekan
Presiden AS Donald Trump menyatakan akan memutuskan dalam dua pekan apakah AS akan bergabung dengan Israel. Sementara itu, diplomat Iran menegaskan bahwa mereka tidak akan melanjutkan negosiasi jika Israel masih melakukan serangan.
Iran Tegaskan Serangan Adalah Bentuk Pembelaan Diri
Khatibzadeh menegaskan serangan ke Israel dilakukan sebagai bentuk pembelaan diri. Ia mengacu pada Pasal 51 Piagam PBB yang mengatur hak negara untuk mempertahankan diri saat diserang.
UK dan Negara G7 Diminta Tidak Terlibat
Khatibzadeh mengingatkan bahwa Inggris mungkin akan terseret dalam konflik karena kedekatannya dengan AS. Ia meminta negara-negara G7 tidak terlibat dalam pertikaian yang menurutnya tidak perlu dan dipicu oleh Israel.
Iran Bantah Program Nuklirnya Bersifat Militer
Iran menolak tuduhan Israel bahwa mereka menyimpan uranium untuk senjata nuklir. Khatibzadeh menyatakan bahwa program nuklir Iran hanya untuk tujuan damai. Ia menyebut jika Iran ingin memiliki bom nuklir, mereka bisa melakukannya sejak lama.
Kepala IAEA Peringatkan Bahaya Serangan ke Fasilitas Nuklir
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, menegaskan bahwa menyerang fasilitas nuklir berisiko besar terhadap keselamatan manusia dan lingkungan. Ia mendesak semua pihak menghentikan aksi militer terhadap situs nuklir.
Diplomasi Masih Jadi Harapan, Iran Tunggu Sikap Israel
Iran mengungkapkan keinginan kembali berdiplomasi jika serangan dari Israel berhenti. Khatibzadeh berharap pertemuan di Jenewa yang akan datang bersama negara-negara Eropa dapat membuka jalur dialog baru.
UK Kemungkinan Tak Akan Jadi Pemain Sentral
Meski menjadi sekutu AS, Inggris dinilai tidak akan menjadi aktor utama dalam konflik ini. Hubungan antara UK dan Israel memburuk sejak Inggris mendukung sanksi terhadap menteri Israel yang memprovokasi kekerasan di Tepi Barat.
“Baca Juga: Ibu Ini Kaget Biaya Parkir 2 Jam Tembus Rp 101 Juta“
Kesimpulan:
Iran memperingatkan bahwa intervensi AS akan memperluas konflik. Mereka tetap membuka pintu diplomasi namun menolak tekanan jika Israel terus melakukan serangan. Situasi di Timur Tengah pun makin memanas, dan dunia diminta segera mencari solusi damai.