WN China Diburu FBI karena Diduga Suplai Senjata Iran

Ppmi mesir – Pemerintah Amerika Serikat menetapkan Baoxia Liu alias Emily Liu sebagai buronan utama. Liu merupakan warga negara China yang diduga menyuplai teknologi militer asal AS ke Iran. Ia tidak bekerja sendirian. Liu beroperasi bersama tiga rekannya: Li Yongxin alias Emma Lee, Yung Yiu Wa alias Stephen Yung, dan Zhong Yanlai alias Sydney Chung.

“Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Mayat Tanpa Kepala di Padang Ditangkap

Skema Penyelundupan Teknologi Militer Terbongkar

Sejak 2007, Liu dan kelompoknya diduga menjalankan praktik penyelundupan ribuan komponen elektronik dari AS. Komponen itu bisa digunakan untuk membuat drone, rudal balistik, dan senjata lainnya. Mereka memanfaatkan perusahaan cangkang di China dan Hong Kong untuk mengelabui eksportir Amerika.

Para tersangka menyembunyikan identitas pengguna akhir dalam transaksi ekspor. Mereka membuat seolah-olah komponen tersebut hanya akan digunakan di China. Namun, barang justru dikirim ke Iran melalui jaringan logistik rahasia.

Target Akhir Komponen: Perusahaan Militer Iran

Komponen senjata yang diselundupkan ditujukan ke dua entitas militer Iran, yaitu Shiraz Electronics Industries (SEI) dan Rayan Roshd Afzar. Keduanya memiliki hubungan erat dengan Garda Revolusi Iran (IRGC). Bahkan, senjata yang dihasilkan dari komponen tersebut juga dijual ke negara-negara seperti Rusia, Sudan, dan Yaman.

Imbalan Besar untuk Penangkapan Liu

Departemen Luar Negeri AS mengumumkan imbalan hingga 15 juta dolar AS. Imbalan ini berlaku bagi siapa pun yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan Liu dan tiga rekannya. FBI juga telah memasukkan nama-nama mereka dalam daftar buronan internasional.

Tuntutan Hukum dan Dakwaan Resmi

Pada Januari 2024, Liu dan rekan-rekannya didakwa secara federal di Distrik Columbia. Mereka menghadapi dakwaan konspirasi, penyelundupan barang dari AS, pelanggaran sanksi Iran, dan memberikan informasi ekspor yang menyesatkan.

Jaringan Global Liu Terungkap

FBI menyebut Liu sebagai agen pengadaan dan pedagang senjata dengan jaringan global. Dia memiliki koneksi di Beijing, Teheran, Shiraz, dan Hong Kong. Liu mengelola berbagai perusahaan dagang di China dan mampu berbicara dalam Bahasa Mandarin, Kanton, dan Farsi.

Motivasi AS dalam Memutus Rantai Pasokan Senjata Ilegal

Pemerintah AS menegaskan bahwa teknologi buatan negaranya digunakan oleh Iran untuk produksi sistem senjata canggih. Karena itu, AS bertekad menghentikan pasokan ilegal tersebut. IRGC sendiri dikenal rutin menggunakan perusahaan cangkang untuk menyamarkan transaksi.

Kasus Liu Terkait Konflik Iran-Israel

Keterlibatan Liu mencuat di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Penyelundupan komponen senjata ini memicu kekhawatiran AS soal keamanan regional dan pelanggaran berat terhadap hukum ekspor.

“Baca Juga: Trump Sindir Putin soal Mediasi Israel-Iran

FBI Ajak Publik Laporkan Keberadaan Liu

FBI mengimbau masyarakat internasional untuk memberikan informasi jika melihat atau mengetahui keberadaan Liu. Mereka juga membuka jalur komunikasi khusus bagi laporan anonim.

Kasus ini menunjukkan kompleksitas jaringan perdagangan ilegal komponen militer dan ancaman global dari praktik semacam itu.