Ppmi mesir – Ribuan warga meninggalkan Teheran setelah gelombang serangan udara Israel pada 13 Juni 2025. Mereka berbondong-bondong menuju wilayah utara untuk mencari perlindungan.
“Baca Juga: Pelajar Tersangka Tawuran Ditangkap Bawa Sajam“
Serangan Udara Memicu Kepanikan
Israel mengebom beberapa sasaran strategis di Iran. Otoritas Israel menyebut serangan itu untuk menggagalkan program nuklir Iran. Teheran membantah tuduhan tersebut. Iran kemudian membalas dengan meluncurkan serangan rudal ke wilayah Israel.
Antre Panjang di Jalan Raya 49
Warga Teheran berduyun-duyun ke jalan raya menuju Chalus, Mazandaran. Gambar dari jembatan layang menunjukkan antrean mobil hampir tak bergerak. Arus balik menuju Teheran praktis kosong. Jalan sejauh 150 kilometer yang biasanya ditempuh tiga jam kini bisa memakan waktu berjam-jam.
SPBU dan Perbatasan Ramai
Ratusan mobil mengantre di SPBU Teheran dan Karaj untuk mengisi penuh bahan bakar. Meski penerbangan sipil dihentikan, warga masih bisa keluar lewat jalur darat. Video yang beredar memperlihatkan antrean panjang di pos perbatasan Bazargan, dekat Turkiye.
Penutupan Wilayah Udara
Pemerintah Iran menutup semua penerbangan sipil hingga pemberitahuan lebih lanjut. Mereka mengambil langkah ini untuk menjaga keselamatan warga. Dengan demikian, jalur darat menjadi satu-satunya akses keluar dari ibu kota.
Pengawasan Ketat di Teheran
Pasukan keamanan dikerahkan menyisir jalanan Teheran. Mereka berjaga secara terbuka dan rahasia. Saluran TV Iran International dan Manoto, serta akun Vahid Online, menyiarkan kepanikan warga.
Dampak Serangan
Menurut otoritas Iran, serangan Israel menewaskan 224 orang. Korban termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Balasan Iran menewaskan sedikitnya 24 warga Israel.
“Baca Juga: Gempa M5,6 Guncang Lima, Semua Distrik Ibu Kota Berguncang“
Proyeksi Ke Depan
Warga Teheran kini menghindar dari pusat kota. Mereka memilih wilayah pesisir Laut Kaspia karena udaranya sejuk. Banyak keluarga memiliki rumah peristirahatan di sana.