Ppmi mesir – Ibu kota Rusia, Moskwa, mengalami serangan drone terbesar sepanjang tahun ini pada Rabu malam hingga Kamis pagi (22-23 Mei 2025). Sebanyak 23 pesawat nirawak melintasi langit Moskwa dan langsung dihadang sistem pertahanan udara Rusia.
“Baca Juga: BMKG Ingatkan Potensi Banjir Rob di Jakarta“
Wali Kota Moskwa: Semua Drone Telah Dihancurkan
Wali Kota Moskwa, Sergei Sobyanin, mengonfirmasi bahwa seluruh drone berhasil dijatuhkan sebelum mencapai target. Drone pertama terdeteksi sejak Rabu tengah malam. Sobyanin menyatakan bahwa layanan darurat sedang menangani lokasi jatuhnya puing drone.
“Spesialis layanan darurat sedang bekerja di lokasi puing-puing yang jatuh,” kata Sobyanin melalui Telegram.
Serangan Susulan Setelah Drone Sebelumnya
Serangan ini terjadi hanya satu hari setelah Moskwa diserang oleh 27 drone lainnya. Dua hari berturut-turut ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam intensitas ancaman udara terhadap ibu kota Rusia.
Ukraina Juga Diserang Drone Rusia
Sementara itu, Kyiv melaporkan bahwa Rusia juga mengirimkan drone dalam jumlah besar ke Ukraina pada Minggu (18/5/2025). Rusia dan Ukraina saling meluncurkan serangan udara sejak awal perang pada Februari 2022. Namun, Moskwa jarang menjadi target serangan langsung sebelumnya.
Penerbangan di Moskwa Terganggu Akibat Serangan
Serangan drone menyebabkan gangguan pada penerbangan sipil di Moskwa. Otoritas penerbangan Rusia, Rosaviatsiya, menghentikan sementara penerbangan di bandara utama. Penerbangan ditangguhkan di Bandara Sheremetyevo, Vnukovo, Domodedovo, dan Zhukovsky. Penangguhan dilakukan untuk memastikan keamanan penerbangan di tengah situasi darurat.
“Baca Juga: Intel AS, Israel Bersiap Serang Fasilitas Nuklir Iran“
Perang Rusia-Ukraina Belum Menunjukkan Tanda Akan Berakhir
Hingga kini, Rusia masih menguasai sekitar 20 persen wilayah Ukraina. Wilayah tersebut termasuk Semenanjung Crimea yang dianeksasi sejak 2014. Perang yang berlangsung lebih dari dua tahun ini telah menewaskan puluhan ribu orang. Jutaan lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Kota dan desa di wilayah timur serta selatan Ukraina hancur akibat konflik yang terus berlanjut.